Kwk mandiri
Banjar Update

Nasib Muram Pedagang KWK Mandiri di Tengah Pandemi Covid

  • STARBANJAR- Pandemi Covid-19 semakin meredupkan usaha warung makan di Kawasan Wisata Kuliner (KWK) Mandiri, Kota Banjarmasin. Mau tak mau, beberapa pedagang terpaksa menutup gerainya akibat tidak adanya modal untuk berjualan.

     

Banjar Update
Nurul Khasanah

Nurul Khasanah

Author

STARBANJAR- Pandemi Covid-19 semakin meredupkan usaha warung makan di Kawasan Wisata Kuliner (KWK) Mandiri, Kota Banjarmasin. Mau tak mau, beberapa pedagang terpaksa menutup gerainya akibat tidak adanya modal untuk berjualan.

Merosotnya pendapatan jelas dirasakan oleh semua pemilik warung makan di KWK Mandiri, yang mana kawasan Kuliner ini telah ada sejak tujuh tahun silam.

Fadhli, salah satu pemilik warung makan di KWK mandiri mengeluhkan turunnya pendapatan penjualan yang hampir mencapai 85% akibat pandemi Covid-19 ini.

“Sudah mulai sepi sekitar bulan April kemarin. Mungkin masih banyak yang belum berani keluar karena Corona,” ucap Fadhli, Kamis (20/8).

Meskipun adanya kebijakan normal baru dari Pemerintah yang membuat penghasilannya bertambah dibandingkan saat masa PSBB, Fadhli tetap berharap kepada Pemerintah Kota Banjarmasin dapat menengok keadaan pengusaha di KWK Mandiri ini, untuk dapat memberikan tunjangan agar pemilik warung tetap bisa menghidupkan kawasan kuliner yang menjadi tongkrongan remaja ini.

“Bantuan dari pemerintah belum masuk kesini. Saya berharap pemerintah bisa memberikan modal usaha untuk tetap bertahan di situasi seperti ini. Apalagi usaha ini merupakan pemasukkan saya satu-satunya,” harap Fadhli.

Menurunnya pemasukkan akibat Pandemi Covid-19 juga dialami oleh Rusmiati, pemilik warung di KWK Mandiri lainnya. Rusmiati menjelaskan sepinya pengunjung sudah terjadi sejak dua tahun yang lalu.

Pandemi ini semakin memperparah usaha yang telah dirintisnya sejak 5 tahun silam. Tetapi hal tersebut Rusmiati siasati dengan menambah barang dagangan untuk dapat menutupi kurangnya pemasukkan.
“Saya sekarang bikin gorengan, saban pagi saya sudah membuka warung. Lumayan pendapatan dari gorengan, karena pasti ada yang beli,” ucap Rusmiati.