Ekonomi dan Bisnis
02 Juli, 2021 12:03 WIB
Penulis:Redaksi Starbanjar
STARBANJAR - Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Selatan (Kalsel) mencatat nilai tukar petani (NTP) di Kalsel mengalami penurunan sebesar 0,57 persen pada Juni 2021 atau sebesar 106,71 dibandingkan dengan NTP bulan sebelumnya.
Kepala BPS Kalsel Yos Rusdiansyah mejelaskan penyebab turunnya NTP ini karena indeks harga yang diterima petani (It) turun sebesar 0,45 persen, sementara indeks harga yang dibayar petani (Ib) naik sebanyak 0,12 persen.
“Angka ini menunjukkan petani mengalami kenaikan dalam hal perdagangan ketika tingkat rata-rata harga yang diterima mengalami kenaikan yang lebih cepat daripada tingkat rata-rata harga yang dibayar untuk konsumsi rumah tangga dan biaya produksi,” kata Rusdiansyah dalam keterangan resmi yang diterima, Jum'at (1/7/2021).
Dia menyebut penurunan terbesar disumbang oleh subsektor tanaman pangan sebanyak 1,43 persen, hortikultura turun sebesar 1,20 persen, disusul subsektor peternakan naik 1,81 persen dan subsektor perikanan mencapai 0,69 persen.
“Sementara subsektor tanaman perkebunan rakyat tidak ada perubahan,” ujar Rusdiansyah.
Indeks harga yang diterima kelompok padi terjadi penurunan 1,45 persen, tetapi kelompok palawija naik 0,64 persen. Turunnya kelompok padi, sambungnya karena di beberapa Kabupaten gabah unggul sudah mulai panen sehingga terjadi penurunan harga.
Untuk Kelompok palawija mengalami kenaikan terutama disebabkan naiknya harga komoditi jagung, ubi jalar dan komoditas lainnya.
Adapun, Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) mencapai 107,99, dimana kegiatan usaha pertanian yang dilakukan petani mengalami kenaikan yaitu tingkat rata-rata harga yang diterima naik lebih cepat dibandingkan tingkat rata-rata harga yang dibayar untuk biaya produksi.
“Berarti kegiatan usaha yang dilakukan petani memberikan keuntungan,” tutup Rusdiansyah.
Bagikan
Ekonomi dan Bisnis
25 hari yang lalu
Ekonomi dan Bisnis
3 bulan yang lalu