Banjar Today

Nyanyian Sajak Cinta, Trisia Chandra Persembahkan Buku Puisi Untuk Ibundanya

  • *Nyanyian Sajak Cinta, Trisia Chandra Persembahkan Buku Puisi Untuk Ibundanya*Peluncuran buku antologi puisi Nyanyian Sajak Cinta karya Trisia Chandra sekaligus
Banjar Today
M Rahim Arza

M Rahim Arza

Author

STARBANJAR - Peluncuran buku antologi puisi Nyanyian Sajak Cinta karya Trisia Chandra sekaligus acara Poetry In Action (PIA) di kawasan Mingguraya, Kota Banjarbaru, Jum'at (30/9/2022) malam.

"Kepada HE Benyamine dan Ali Syamsudin Arsi, sudi kiranya untuk naik ke atas panggung. Beliau-beliau ini mentor atau guru sastra yang mendukung perjalanan saya di dunia puisi," ucap Trisia Chandra di atas panggung bundar Mingguraya.

Kala peluncuran buku puisi Nyanyian Sajak Cinta, Trisia memberikan sebuah bukunya kepada kedua sosok tersebut. Dia mengucap terimakasih, serta dukungan selama ini.

Trisia Chandra baca puisi.

"Merekalah yang selama ini masih memberikan dukungan, hingga membuat semangat saya dalam berkarya. Tentu saja dalam menulis," ungkap Trisia.

Momentum itu, Trisia menyambut ibunda tercintanya ke atas panggung bundar Mingguraya. Mereka berdua saling berpelukan, kemudian sepatah dua patah kata disampaikan dengan rasa haru dan khidmat malam itu.

"Dua buku ditangan saya akan diberikan kepada orang yang turut mendukung kegiatan malam ini. Pertama, Mbak MC yakni Finda dan pembaca puisi dengan judul Perempuan Berwajah Sembunyi," bebernya.

Trisia mendedikasikan buku antologi puisi itu kepada keluarga besar Chandra. Lewat penampilannya, ketiga saudara bernama Trisia Chandra, Dewi Chandra dan Hasan Chandra, dengan pertunjukkan musikalisasi puisinya.

Sastrawan Ali Syamsudin Arsi membacakan puisi berjudul Perempuan Besi Menangisi Hati karya Trisia Chandra, teruntuk almarhum Yoevita. "Saya jarang-jarang membaca puisi cinta," akuinya terkekeh.

Foto: HE Benyamine, Trisia Chandra dan Ali Syamsudin Arsi.

Ali Arsy memberi selamat atas peluncuran buku puisi Nyanyian Sajak Cinta, yang kini menambah rak buku kesusastraan Kalimantan Selatan. Dia mendorong Trisia agar terus melahirkan puisi-puisi syahdunya tersebut.

Sementara, penyair Arsyad Indra sebelum tampil baca puisi di panggung Mingguraya. Dia mengucap selamat kepada Trisia Chandra.

"Abah Arsyad ini walau usia 73 tahun, namun tetap semangat dalam bercinta. Dalam berkarya itu adalah riwayat kerinduan," katanya.

Dalam sehari-hari, menurutnya hidup harus bercinta karena nantinya akan mati. Hingga saat ini, dia mengaku bertahan hidup karena di dalam dirinya selalu ada gejolak cinta.

"Sebelum buku ini terbit, Abah sudah suka dengan puisi-puisinya. Lewat sebuah puisi karya Trisia Chandra berjudul Sungai Kita," tandasnya