Dunia
25 Januari, 2023 22:28 WIB
Penulis:Ahmad Husaini
STARBANJAR - Dewan Hubungan Amerika-Islam atawa Council on American–Islamic Relations (CAIR), organisasi advokasi Muslim terbesar di Amerika Serikat (AS), mendesak pemerintah Swedia untuk mengecam aksi pembakaran kitab suci umat Islam Al-Quran baru-baru ini, di luar Kedutaan Besar Turkiye di Stockholm.
''Meski CAIR tidak menganggap pemerintah Swedia bertanggung jawab atas aksi provokasi ini, namun pernyataan Perdana Menteri Kristersson tidak secara jelas menyampaikan bahwa pemerintah Swedia dengan tegas menolak Islamofobia sebagai bentuk kebencian dan kefanatikan,'' kata CAIR dalam pernyataan resminya, dikutip dari Anadolu Agency, Rabu (25/1/2023).
Dalam pernyataan resminya, CAIR dan komunitas Muslim Amerika, serta mereka yang peduli dengan kebebasan beragama secara global, tetap sangat prihatin dengan meningkatnya jumlah laporan media, akademik, dan pemerintah yang merinci terus meningkatnya Islamofobia dan insiden bias anti-Muslim serta kejahatan rasial di Swedia.
Akhir pekan lalu, PM Swedia Kristersson mengungkapkan kebebasan berekspresi adalah bagian mendasar dari demokrasi.
"Tapi apa yang legal belum tentu sesuai. Membakar buku-kitab suci bagi banyak orang adalah tindakan yang sangat tidak sopan. Saya ingin mengungkapkan simpati saya untuk semua Muslim yang tersinggung dengan apa yang terjadi di Stockholm hari ini," tegas Kristersson.
Sekadar diketahui, Rasmus Paludan, pemimpin partai sayap kanan Stram Kurs (Garis Keras), membakar Al-Quran di sekitar Kedutaan Besar Turkiye di Stockholm pada Sabtu di bawah perlindungan polisi dan dengan izin dari pemerintah Swedia.
Aksi tak pantas ini mengakibatkan gelombang kecaman dari seluruh penjuru dunia Arab dan Islam.
Bagikan
Ekonomi dan Bisnis
2 bulan yang lalu
Dunia
2 bulan yang lalu