
Pandemi Covid-19 Bikin Kunjungan Wisatawan Kebun Raya Banua Merosot
Akhir tahun 2019, Kebun Raya Banua sempat gaet 50 ribu pengunjung dalam operasionalnya. Proyek yang sudah dibangun dari 2013 ini memang sudah dinantikan oleh banyak warga banua. Namun, pandemi Covid-19 memaksa taman yang baru dibangun ini ditutup untuk masyarakat umum sejak PSBB Kalsel diterapkan Maret lalu.
WISATA & KULINER
STARBANJAR- Akhir tahun 2019, Kebun Raya Banua sempat gaet 50 ribu pengunjung dalam operasionalnya. Proyek yang sudah dibangun dari 2013 ini memang sudah dinantikan oleh banyak warga banua. Namun, pandemi Covid-19 memaksa taman yang baru dibangun ini ditutup untuk masyarakat umum sejak PSBB Kalsel diterapkan Maret lalu.
"Akhir tahun 2019, embung Kebun Raya Banua ini sudah selesai. Makanya banyak masyarakat berkunjung. Tapi apadaya, pandemi Covid-19 melanda," tutur Agung Sriyono, selaku penanggung jawab utama Kebun Raya Banua.
Vakum selama 8 bulan, pemeliharaan tetap dilakukan di kebun seluas 100 Ha atau sekitar 1 juta m² tersebut. Sayangnya, hanya sebatas itu yang dapat dilakukan pengelola sekarang. Sebab setengah dari anggaran yang ada dilimpahkan untuk penanganan covid-19 di Kalsel.
Meski ditutup untuk umum, bukan berarti tidak dapat dikunjungi. Agung mengungkap bahwa mereka masih mempersilakan adanya kunjungan dengan syarat jumlah pengunjung terbatas.
"Pastinya harus ada lapor dulu sama kita di Balitbangda Kalsel untuk kunjungan terbatas itu. Mereka harus dalam komunitas kecil dan melaksanakan protokol kesehatan 3M," jabar Agung.
Ketika ditanya kenapa tidak menerapkan protokol kesehatan secara masif di area KRB, Agung merasa belum siap. Bukan dirinya pribadi, melainkan para sdm dan sarpras yang ada.
"Kalau didalam ruangan, tentu mudah menerapkan prokes. Kalau KRB seluas 100Ha ini sulit. Tidak bisa kita mengontrol mereka diruang terbuka," tegasnya.
"Mari berharap pandemi berakhir cepat sehingga KRB bisa dibuka lagi," pungkasnya.