
Panen Raya Jagung Bibit JH37, Sukamta : Berikan Nilai Tambah Bagi Petani
- Penanaman jagung hibrida di Kabupaten Tanah Laut mulai membuahkan hasil.
Ekonomi dan Bisnis
STARBANJAR – Penanaman jagung hibrida di Kabupaten Tanah Laut mulai membuahkan hasil. Jagung Varietas JH37 yang adaptif kondisi iklim di Tala mulai memasuki masa panen raya.
Bupati Tanah Laut (Tala) HM Sukamta menghadiri Panen Raya Jagung Hasil Korporasi Varietas JH37 pada Jum'at (25/6/2021) di Desa Jilatan Alur, Kecamatan Batu Ampar.
Menurut Sukamta pembenihan jagung hibrida di Kabupaten Tala merupakan hal baru, yang dimulai pada tahun 2019 melalui kegiatan proyek percontohan pengembangan kawasan pembenihan jagung hibrida berbasis korporasi petani dengan tujuan agar petani dapat mandiri dalam menghasilkan benih jagung hibrida.
"Kegiatan penanaman benih jagung hibrida di tahun pertama menjadi pengalaman berharga bagi petani Tala dan hasil panennya rata-rata satu ton per hektar. Tentunya hal ini semakin membuat kita termotivasi bahwa petani kita dapat menghasilkan benih jagung hibrida yang saya beri nama jagung varietas JH37 Katuju,” ujar Sukamta.
Dia mengatakan dengan keluarnya kebijakan dari Direktorat Pembenihan Kementerian Pertanian RI yang mengharuskan kelompok tani bekerjasama dengan salah satu perusahaan penghasil benih jagung tanah air.
PT. Tunas Widji Inti Nayottama Kediri bermitra dengan petani setempat untuk menghasilkan benih jagung berkualitas dan sebagai pemimpin petani pada proses budidaya sehingga mampu menghasilkan produksi benih jagung yang sesuai dengan standar produksi benih.
"Dengan semakin banyaknya kegiatan penangkaran Benih tanaman pangan seperti padi hibrida, jagung hibrida, kacang tanah dan kedelai maka akan semakin memberikan nilai tambah bagi petani di Tala, karena dengan menghasilkan benih akan menambah pendapatan bagi petani penangkar dan bagi petani lainnya di wilayah ini dan akan berdampak juga pada peningkatan produksi, karena benih yang digunakan merupakan hasil dari budidaya di wilayah sendiri yang secara biologis telah adaptif dengan kondisi lingkungan di sini,” ucap Kamta.
Dengan menggunakan bibit lokal tersebut, orang nomor satu di Kabupaten Tala ini ingin agar petani dapat menghemat biaya tanam. Karena menurutnya bibit lokal lebih murah harganya dibandingkan dengan benih yang selama ini dipakai oleh para petani.
"Bibit lokal ini merupakan produksi dari wilayah kita sendiri. Maka adaptasi bibit lokal akan menjadi lebih bagus. Dengan demikian dapat menghemat biaya tanam bagi para petani dan tingkat keberhasilan akan semakin besar,” kata dia.
Dia berharap adanya bantuan ini dapat membantu petani kita dalam usaha tani jagung di masa Pandemi Covid-19.
"Juga dapat meningkatkan kesejahteraan para petani terlebih kegiatan pembenihan jagung hibrida ini sudah mempunyai pasar yang jelas sehingga petani merasa nyaman dan aman dalam usaha produksi benih jagung hibrida,” imbuh Sukamta.