Pasang Surut Omzet Pedagang Pasar Sudimampir-Ujung Murung Kala Pandemi Covid-19

STARBANJAR- Pandemi Covid-19 berdampak besar terhadap perekonomian masyarakat. Terhalangnya mobilitas warga untuk menghindari penyebaran virus Corona mau tidak mau menghambat laju roda perekonomian.

Hal ini contohnya dirasakan para pedagang di Pasar Ujung Murung yang menjadi pusat grosir pakaian di Kalimantan Selatan hingga Kalimantan Tengah.

Ini diakui oleh Fadhil, Juanda, dan Ahmad, pedagang di Pasar Ujung Murung, kota Banjarmasin. Mereka mengakui omset penjualan menurun drastis 75%-80% dibanding sebelum pandemi.

Juanda bahkan mengakui hingga saat ini belum ada peningkatan penjualan meski Banjarmasin telah hampir menjadi zona hijau. Menurutnya, pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan daya beli bahkan sampai ke pelosok daerah.

“Biasanya pelanggan dari daerah ngambil barang 2 minggu sekali, sekarang bisa 2 bulan sekali karena masih banyak stok,” ucap Juanda.

Berbeda dengan Juanda yang berjualan baju anak-anak, Ahmad yang menjual bermacam mukena mengisahkan pada Lebaran tadi omsetnya bahkan hampir nol. Ia pun maklum, momen lebaran saat itu juga menjadi masa puncak pandemi di Banjarmasin, bahkan Indonesia.

Hingga kini, kisahnya, meski belum pulih sepenuhnya, ia bersyukur masih bisa meraih 5 juta rupiah dalam sebulan. Sebelumnya, ia berkata bisa mendapatkan 10-20 juta dalam sebulan.

“Alhamdulillah masih ada pembeli dari luar kota, belinya borongan. Bisa 3-6 juta,” ujarnya.

Hal yang unik pun ditemukan pada Fadhil. Meski sempat menurun drastis di awal pandemi, kini penjualan daster di kiosnya justru meningkat.

Hal ini, ujarnya, dikarenakan orang-orang menjadi lebih sering berada di rumah dari sebelum pandemi. Ia pun mendapatkan berbagai pesanan baik grosir maupun eceran.

“Dulu sebelum pandemi sehari dapat 500 ribu, sekarang bisa 1 juta sehari,” ujarnya.