Peduli Cianjur, BSI Kirim Tim Penyelamat dan Bantuan Pasokan Logistik Untuk Masyarakat Terdampak Gempa

23 November, 2022 10:20 WIB

Penulis:Redaksi

WhatsApp Image 2022-11-22 at 19.19.55.jpeg

Cianjur-  PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) memberi bantuan tahap pertama kepada masyarakat Cianjur yang terkena dampak gempa bumi 5,6 SR pada 21 November kemarin.

Kali ini, BSI dan BSI Maslahat langsung menurunkan 7 orang tim rescue kebencanaan yang berlokasi di kota Cianjur serta bantuan logistik. Adapun bantuan yang diberikan meliputi  pakaian dan selimut sebanyak 200 paket, tenda kapasitas 4-5 orang sebanyak 20 unit, makanan siap saji sebanyak 200 paket, serta rendang siap makan sejumlah 2124 kaleng.

Kemudian ada tambahan tenda sejumlah 30 unit dan sanitary kit sebanyak 200 paket akan menyusul didistribusikan pada akhir pekan.

Selain itu, akan disediakan juga posko pelayanan kesehatan yang mampu melayani lebih dari 1000 orang dalam dua pekan untuk membantu tim medis dan tenaga kesehatan di Cianjur. BSI dan BSI Maslahat juga melakukan assesment dan koordinasi di lapangan untuk evakuasi warga terdampak.

Dalam kesempatan terpisah, Corporate Secretary BSI Gunawan Arif Hartoyo menyampaikan bahwa bantuan tahap pertama ini diberikan sebagai bentuk rasa tanggung jawab perseroan untuk ambil bagian dalam bantuan kemanusiaan bagi masyarakat Cianjur.

Lebih lanjut Gunawan menyampaikan Saat ini, tim BSI dan BSI Maslahat masih terus mendata kebutuhan yang diperlukan masyarakat sehingga bantuan yang diberikan nantinya akan tepat guna dan sasaran.

Sebagai gambaran bahwa komitmen BSI kepada masyarakat terus dilakukan melalui penyaluran CSR per September 2022 lalu mencapai Rp 84, 1 Miliar yang disalurkan ke berbagai bidang socioeconomic dimana didalamnya termasuk bantuan sosial kemanusiaan.

Senada dengan hal tersebut, Direktur Eksekutif BSI Maslahat Sukoriyanto Saputro menyampaikan BSI Maslahat siap dan cepat tanggap untuk program bantuan bencana dan kemanusiaan. "Mudah-mudahan bantuan akan segera sampai di lokasi dan tepat sasaran," kata Sukoriyanto.