Pelaku UMKM di Kalsel Didorong Jadi Corong Pemulihan Ekonomi Pasca Pandemi Covid-19

10 Juli, 2020 04:53 WIB

Penulis:Ari Arung Purnama

Ilustrasi Pasar
Ilustrasi Pasar undefined

STARBANJAR- Keberadaan UMKM di Kalimantan Selatan benar-benar diuji selama masa Pandemi Covid-19. Beberapa usaha ada yang rugi besar, bahkan ada yang gulung tikar.

Namun, UMKM dinilai dapat menjadi corong 'quick win' dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi di Indonesia. Hal demikian ditekankan dalam webinar Bank Indonesia yang diadakan, Kamis 9 Juli 2020 tadi.

Kepala UKM Center Universitas Indonesia, Syakur Mahmud, menilai salah satu cara yang paling memungkinkan adalah pelaku UMKM harus bisa beradaptasi. Sebagai contoh, dengan menggunakan strategi digital seperti sosial media atau e-commerce.

“Kita harus bisa beradaptasi di kondisi seperti ini, apalagi bisnis, bisa promosi jualan lewat sosial media sekalian," tutur Zakir.

Selain itu, Zakir menilai pemulihan ekonomi pasca pandemi juga harus memakai konsep sinergitas antar pihak. Ia menyebutnya sebagai sinergi Quadruple Helix.

Dalam konsep itu, seluruh pihak seperti pelaku UMKM akademisi, pengusaha, dan masyarakat bisa saling urun rembug dalam memulihkan ekonomi.

"Jadi akademi, pengusaha, pemerintah dan masyarakat juga harus
mendukung satu sama lain," ujarnya.

Adapun jumlah UMKM di Kalimantan Sendiri terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Di tahun 2020, jumlah pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah di Kalsel telah menyentuh angka 1.106.147 unit usaha.

Angka ini tentu masih kalah saing dengan jumlah UMKM yang berada di pulau Jawa. Namun, ia menilai jumlah itu juga dapat membantu

“Kalau dilihat
dari jumlah, tentu Kalimantan sendiri kalah saing dengan UMKM yang ada di pulau jawa,"  kata Zakir.