Kadis PUPR meninjau lokasi pembangunan Jembatan Pulau Bromo
Banjar Update

Pembangunan Jembatan Pulau Bromo Ditargetkan Rampung Akhir Tahun Ini

  • STARBANJAR - Pemerintah Kota merealisasikan Banjarmasin membangun jembatan gantung di kawasan terpencil Pulau Bromo. Terpantau pengerjaan fisik akses penghubung wilayah tersebut, pada Selasa (2/6/2020).

Banjar Update
Nurul Khasanah

Nurul Khasanah

Author

STARBANJAR - Pemerintah Kota merealisasikan Banjarmasin membangun jembatan gantung di kawasan terpencil Pulau Bromo. Terpantau pengerjaan fisik akses penghubung wilayah tersebut, pada Selasa (2/6/2020).

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin, Arifin Noor, saat meninjau progres pekerjaan jembatan gantung pulau Bromo mengatakan, sesuai desain yang sudah dibuat, jembatan itu dibangun sepanjang 168 meter dengan lebar 2 meter. Untuk tinggi towernya 15 meter.

"Sampai hari ini perkiraan progres pekerjaannya sudah berjalan diangka 5 persen," ucap Arifin Noor.

Jembatan gantung dengan anggaran pembangunan berkisaran Rp40 miliar, yang berasal dari APBD Pemko Banjarmasin. Dicanangkan jembatan Pulau Bromo akan menjadi salah satu destinasi wisata tambahan di Banjarmasin. Pasalnya di kedua ujung jembatan juga dibangun Ruang Terbuka Hijau (RTH) dengan desain yang menarik.

Desain Jembatan Pulau Bromo

"Selain dibuat untuk mempercantik akses penyebrangan, RTH ini juga bisa digunakan sebagai tempat bersantai dilengkapi parkir sepeda motor," bebernya.

Jembatan selebar 2 meter ini dikhususkan hanya untuk dilewati kendaraan roda dua, sepeda, dan pejalan kaki. "Kecuali dalam keadaan darurat seperti mobil ambulan dan pemadam kebakaran, yang bersifat emergency," jelasnya.

Arifin menuturkan, jembatan itu diperkirakan selesai pada akhir tahun 2020 nanti. "Tapi saya berharap, sebelum bulan Desember kalau bisa sudah selesai dan serah terima," papar Arifin.

Sementara itu salah satu warga di Pulau Bromo Widia Hawati tak bisa menyembunyikan rasa gembiranya atas pembangunan jembatan yang sudah dinantikan oleh seluruh warga di Pulau Bromo tersebut. Mengingat akses satu-satunya untuk ke daerah terujung di Banjarmasin itu sejak dulu hanya bisa menggunakan akses angkutan sungai seperti kapal pery.

"Saya sangat senang sekali akhirnya dibangun. Apalagi seluruh warga disini rata-rata kerjanya diluar Pulau Bromo. Jadi mengharuskan menaiki kapal untuk menyeberang. Kalau sudah ada jembatan, otomatis bakal mengurangi ongkos perjalanan," ungkapnya