
Perkuat Ideologi Kader, PCNU Batola Gelar PKPNU Angkatan Pertama
- STARBANJAR – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Barito Kuala menggelar kegiatan Pendidikan Kader NU (PKNU) angkatan pertama. Kegiatan ini dilangsungkan selama tiga hari, Jum’at – Minggu 8-10 Oktober 2021.
Banjar Update
STARBANJAR – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Barito Kuala menggelar kegiatan Pendidikan Kader NU (PKNU) angkatan pertama. Kegiatan ini dilangsungkan selama tiga hari, Jum’at – Minggu 8-10 Oktober 2021.
Materi-materi yang diberikan di antaranya orientasi pendidikan, pembagian kelompok, strategis perjuangan politik Aswaja, Pancasila, prinsip-prinsip Aswaja, analisis, olah ruhani, Ghazwah Al-Fikr berupa peta pertarungan pemikiran, diskusi kelompok terkait strategis dakwah dunia milenial, presentasi kelompok dan diskusi, NU dan tantangan masa depan, analis kekuatan endogen NU Barito Kuala, dan NU outlook 2021 terkait strategi mengelola titik balik NU.
Wakil Ketua PWNU Kalsel, Harunur Rasyid menilai kegiatan yang dilaksanakan ini penting bagi peserta. Mengingat NU merupakan organisasi yang bersifat perkumpulan, keagamaan, keislaman, dan kemasyarakatan dalam pengelolaannya harus bersifat koordinasi dan saling terhubung.
“Saat ini, orang mengenal NU masih dalam batas amaliyah dan wilayah tradisi. Namun belum bersifat institusi. Karenanya agar NU bisa berfungsi dengan baik maka pengelolaannya harus dengan baik dan maksimal,” ujar Harunur Rasyid.
Ketua PCNU Batola, KH Iswaldi menjelaskan NU saat ini menjadi organisasi keagamaan terbesar mencapai 67 persen dari penduduk Indonesia. Demikian pula di Batola keberadaan warga NU sangat dominan yang dibuktikan dari kegiatan-kegiatan keagamaan.
Kendati terbesar, papar Iswaldi, warga NU sering menjadi sasaran dari kelompok takfiri yang intoleran, suka mengkafir-kafirkan, membid’ah-bid’ahkan dan lain.
“Selain dari kelompok takfiri, ancaman yang perlu diwaspadai warga Nahdliyin terhadap adanya kelompok ideologi non islam seperti liberalisme, komunisme, materialisme, sekularisme, hedonisme, otorialitasime, dan Islam phobia,” ujar Iswaldi.
Dalam upaya menangkal berbagai rongrongan tersebut, papar Iswaldi, NU harus melakukan penguatan. Karena tanpa institusi yang mumpuni NU akan mengalami distorsi dari ideologi-ideologi lain.
Ketua Panitia Pelaksana Anwar Hadimi mengatakan, tujuan digelarnya PKPNU di antaranya agar kader-kader NU bisa mempunyai loyalitas dan mempunyai komitmen kuat terhadap NU sekaligus untuk penguatan struktural NU kendati selama ini jumlah pengikutnya sangat banyak.
“Mudah-mudahan dari kegiatan ini kita bisa mendata dan merangkum semua kader-kader yang betul-betul bisa menggerakan NU sehingga organisasi ini bisa lebih baik, berkembang dan mumpuni,” harapnya.
Sementara itu, Bupati Batola Noormiliyani AS menuturkan melalui kegiatan ini, diharapkan dapat membekali para kader NU menjadi kader tangguh mengemban Islam Ahlussunah Waljamaah serta dapat menjadi benteng mencegah maraknya Islam radikal.
“Inti sebuah pendidikan untuk membentuk bangsa yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong-royong, berjiwa patriotik, berkembang dinamis, berorientasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang semuanya dijiwai iman dan taqwa berdasarkan Pancasila,” ujar dia.
“Ajaran Islam serta pendidikan karakter atau akhlak sangat penting dalam pembentukan muslim berkualitas karena akhlak mulia memiliki kedudukan yang tinggi yang dapat menghantarkan manusia dalam kebahagiaan dunia akhirat,” imbuh Noormiliyani.