Petronas Menangi Lelang Blok Migas Bobara di Papua Barat

20 Februari, 2024 13:40 WIB

Penulis:Redaksi Starbanjar

arsip-berita-minyak-dunia-masih-tinggi-berikut-harga-keekonomian-bbm-non-subsidi-7stevxk.jpeg
Gedung Kementerian ESDM

STARBANJAR - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) telah menetapkan pemenang lelang penawaran Wilayah Kerja (WK) Migas Tahap III Tahun 2023 untuk WK Bobara adalah Petronas Carigali North Madura II Ltd.

Direktur Jenderal Migas Tutuka Ariadji menyampaikan, bahwa WK Bobara berlokasi di perairan Provinsi Papua Barat dengan luas area 8.444,49 km2 dan memiliki potensi sumber daya minyak dan gas bumi sebesar 6.8 Billion Barrel Oil Equivalent (BBOE).

"Berdasarkan hasil penilaian atas dokumen partisipasi dari peserta lelang, selanjutnya telah ditetapkan dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, perusahaan Pemenang WK Migas Bobara adalah Petronas Carigali North Madura II Ltd," kata Tutuka di Jakarta pada Selasa, 20 Februari 2023.

WK Bobara ditawarkan melalui mekanisme Lelang Reguler. Penawaran WK Migas tersebut dimulai sejak tanggal 20 September 2023 dan berakhir pada 15 Desember 2023.

Tutuka melanjutkan, dari hasil Penawaran WK Migas Tahun 2023 sebelumnya, pemerintah telah melakukan penandatanganan Kontrak 4 WK Migas, yaitu WK Akia, Beluga, Bengara I dan East Natuna. Sehingga dengan bertambahnya pemenang WK Bobara ini, pemerintah mendapatkan total investasi komitmen pasti sebesar US$51,62 juta dan bonus tandatangan total sebesar US$1,20 juta.

Sementara itu, WK Migas yang belum memiliki pemenang pada Penawaran WK Migas Tahun 2023, yaitu WK Natuna D-Alpha, Panai, Patin, Akimeugah I, dan Akimeugah II ditetapkan menjadi Wilayah Kerja tersedia.

Hal ini menjadi kesempatan bagi Badan Usaha atau Bentuk Usaha Tetap yang berminat untuk mengusulkan pengelolaan WK tersedia ini sesuai dengan Terms and Conditions yang diharapkan untuk batas waktu 6 bulan kedepan.

Petronas di Blok Masela

Diketahui, Petronas juga menjadi salah satu operator Blok Masela bersama dengan Inpex Corporation dan Pertamina untuk melanjutkan pengeboran pada 2024.

Informasi tambahan, wilayah kerja Masela berlokasi di Laut Arafura sekitar 650 Km dari Kepulauan Maluku dan 170 km dari Kepulauan Babar dan Tanimbar. Kontrak ditandatangani pada 16 November 1998 dan berakhir pada November 2028 (30 tahun).

Blok Masela sudah mendapatkan kompensasi waktu 7 tahun dan perpanjangan kontrak selama 20 tahun, sehingga kontrak akan berakhir pada 15 November 2055. Pemegang interest saat ini, Inpex Masela Ltd sebesar 65% atau sebagai operator, dan Shell Upstream Overseas Services Ltd sebesar 35%.

Telah disepakati kilang LNG akan dibangun di darat atau Pulau Yamdena dengan kapasitas produksi gas sebesar 9,5 million ton per annum (MTPA) atau 1.600 million standard cubic feet per day (MMSCFD) dan 150 MMSCFD (gas pipa), serta kondensat 35.000 barrels of condensate per day (BCPD).

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Debrinata Rizky pada 20 Feb 2024