
PSBB Dicabut, Bisnis Wedding Organizer Mulai Menggeliat
STARBANJAR - Dampak ekonomi yang diberikan oleh pandemi Covid-19 tidak main-main. Hampir seluruh sektor pekerjaan terhambat olehnya.Salah satu sektor yang terdampak Pandemi Covid-19 adalah bisnis Wedding Organizer.
Ekonomi dan Bisnis
STARBANJAR - Dampak ekonomi yang diberikan oleh pandemi Covid-19 tidak main-main. Hampir seluruh sektor pekerjaan terhambat olehnya.Salah satu sektor yang terdampak Pandemi Covid-19 adalah bisnis Wedding Organizer.
Dalam kesempatan yang diberikan, Owner Wedding Organizer Secret Service, Yodi Indra Widhanie berbagi kisah pasang surut jasa penyelenggara acara pernikahan.
"Semenjak diterapkannya PSBB, jasa kami sepi pelanggan. Selama bulan Mei orderan kami benar-benar kosong" tutur pria ini, kepada Starbanjar, Selasa (11/8/2020).
Menyiasati hal ini, dia mengatakan bahwa Wedding Organizer bersama jasa-jasa terkait seperti Catering, Dekorasi, MUA, Entertainment, Dokumentasi, MC, Venue, dan usaha Tenda mengadakan proyek kolaborasi dimana mereka mengadakan penjualan paket dengan harga miring.
"Jadi kolaborasi ini supaya memudahkan klien untuk tidak kesana kemari mencari jasa, karena sebelum pandemi biasanya begitu" tuturnya.
Indra mengakui paket murmer yang ditawarkan praktis beberapa layanan tidak tersedia, karena harus menyesuaikan harga dan penerapan protokol kesehatan.
Ketika ditanya mengenai dukungan organisasi terkait, dia mengatakan bahwa Asosiasi Pengusaha jasa Dekorasi Indonesia Kalimantan Selatan dan all wedding vendor banua membuat video simulasi bagaimana mengadakan pernikahan ditengah pandemi dengan penerapan protokol kesehatan.
"Jadi kami mengunggah video itu di akun instagram bisnis kami masing-masing sebagai gambaran bagaimana pelaksanaan pernikahan ditengah pandemi untuk para klien kami," tutup Indra.
Terpisah, ketua 6ix Mate Organizer, Riza Abqary mengaku selama pandemi covid-19, mereka kekosongan proyek. Baru setelah status PSBB dicabut, mereka mulai mendapatkan job.
Dia mengaku WO-nya sudah siap dalam mengadakan acara pernikahan dengan pelaksanaan protokol kesehatan.
Riza menjabarkan konsep pernikahan di tengah Pandemi Covid-19, pengunjung acara dibatasi, tidak sampai 100% kapasistas gedung, pengunjung wajib sebelum masuk harus dites suhu badan, mencuci tangan dan mengenakan masker.
Selanjutnya para tamu undangan tidak boleh bersalaman secara langsung dengan mempelai pengantin dan diwajibkan berfoto dengan menjaga jarak.
Lanjut, para undang nantinya akan disuguhi nasi kotak, tidak dalam bentuk prasmanan seperti biasanya.
Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kontak fisik agar meminimalisir terjadinya penyebaran virus.
"Melaksanakan kegiatan saat pandemi menuntut kerja yang lebih keras karena kita dituntut untuk 'menjaga keamanan' acara" tutur Riza.
"Oleh karena itu, ada penyesuaian harga dari tarif sebelum pandemi dikarenakan kerja ekstra yang kami lakukan" lanjutnya.
Sebagai gambaran, untuk jasa handle pada hari H sebelum pandemi, 6ixmate organizer mematok harga Rp700.000/orang yang terlibat.
Sekarang, mereka mematok harga Rp1.000.000/orang. Meski mahal, Riza mengatakan harga ini masih dalam standar pasar wedding organizer yang ada di Banjarmasin.
"Kami memberikan pemahaman pada klien soal pentingnya penerapan protokol kesehatan termasuk izin pada aparat setempat dalam melaksanakan acara. Jangan sampai pernikahan yang diadakan malah membuat cluster baru dari Covid-19," tutup Riza.