
PSBB Direncanakan Berlanjut Ke Tahap II, Pemkab Batola Siapkan Lokasi Karantina Baru
Starbanjar - Bupati Barito Kuala Noormiliyani AS meninjau Kantor Kecamatan Alalak, yang direncanakan menjadi lokasi karantinan, Rabu (27/5/2020).
Banjar Update
Starbanjar - Bupati Barito Kuala Noormiliyani AS meninjau Kantor Kecamatan Alalak, yang direncanakan menjadi lokasi karantinan, Rabu (27/5/2020).
Kantor Kecamatan Alalak ini disiapkan menjadi lokasi karantina menyusul wacanan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Batola akan berlanjut ke tahap II.
Pemkab Batola juga akan berencana menggelar pelaksanaan rapid test massal di wilayah Kecamatan Alalak dalamw aktu dekat. Sedangan lokasi yang menjadi sasaran diantaranya pasar-pasar tradisional dan komplek-komplek perumahan.
Noormiliyani menjelaskan lokasi karantina di Kantor Kecamatan Alalak digunakan untuk menampung Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Orang Tanpa Gejala (OTG) Covid-19.
Bukan tanpa alasan, dipilihnya kantor Kecamatan Alalak karena daya tampung karantina yang ada di SKB dan Mess KTM Marabahan terbatas. Digencarkannya tracking ini mengingat kondisi kasus Covid-19 yang terjadi di Batola belum juga menunjukan tren penurunan, malah justru semakin meningkat.
“Pemkab Batola tentu harus menyiapkan lokasi karantina bagi warga yang reaktif. Belum lagi hasil swab yang baru keluar setelah 10 hari yang tentunya harus ada lokasi untuk menampung,” papar bupati.
Mantan Ketua DPRD Provinsi Kalsel itu menambahkan, kendati lokasi karantina berada di kawasan Kecamatan Alalak namun petugas kesehatan tetap disiagakan di samping juga diberdayakan masyarakat sekitar sebagai pekerja sehingga pelayanan yang diberikan bisa maksimal dan masyarakat mendapat pekerjaan.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (Jubir Gustu-PP) Covid-19 Batola, Hj Azizah Sri Widari mengatakan, pihaknya akan menggelar rapid test massal dengan metode samping di Kecamatan Alalak, Sabtu (30/05/2020) mendatang.
Azizah menjelaskan Dinkes Batola sendiri menyiapkan 400 alat rapid test untuk masyarakat yang berada di lokasi-lokasi perumahan dan pasar-pasar tradisional.
“Untuk Desa Semangat Dalam kita sudah mendata 160 warga,” imbuh kepala dinas kesehatan Batola ini.