
PSBB, Warga Tetap Serbu Pasar Tungging Banjarmasin Demi Baju Lebaran
Antusiasme warga Banjarmasin membeli baju baru menjelang Hari Raya Idul Fitri boleh dibilang masih cukup tinggi, meski kota ini sedang dilanda wabah virus corona (Covid-19).
Banjar Update
STARBANJAR- Antusiasme warga Banjarmasin membeli baju baru menjelang Hari Raya Idul Fitri boleh dibilang masih cukup tinggi, meski kota ini sedang dilanda wabah virus corona (Covid-19).
Ambil contoh, di kawasan Pasar Tungging Belitung, pada Kamis (21/5/2020) malam tadi. Pantauan starbanjar, hingga pukul 21.00 WITA, pengunjung masih padat merayap memburu pakaian baru di kawasan pasar tersebut.
Pengunjung bahkan terlampau berdesakan. Sebagian memakai masker sebagian lagi mengabaikan imbauan itu.
Salah satu pedagang Pasar Tungging, Arif, berkata lonjakan pembeli sudah terjadi sejak lima hari yang lalu. Ia menduga kenaikan pengunjung memang terjadi lantaran jelang Lebaran.
“Waktu awal–awal memang sepi, tapi lima hari ke belakang pengunjung tambah ramai, jam tutup sendiri juga tidak menentu, kalau pembeli sudah tidak ada baru bisa tutup,” kata dia.
Kondisi ini menurut dia jelas memberi untung ke dagangannya. Meski omzetnya sempat naik turun di bulan Ramadan.
Sementara itu, salah satu pengunjung Andre, mengeluhkan para pembeli dan pedagang yang tidak mematuhi protokol kesehatan covid – 19 dan Peraturan PSBB.
“Kebetulan bukan saya yang belanja disini, tapi temen. Tapi lihat kerumunan ini kita langsung antisipasi dan was – was, karena jauh dari protokol yang dianjurkan pemerintah. Masih banyak jugay yang ga pake masker," ungkapnya.
“Dalam anjuran pemerintah dan perwali dengan batas jam malam yang sudah diatur, ini sudah jelas melanggar dalam pelaksanaan PSBB," tambahnya.
Selain itu, Andre juga sangat menyayangkan karena kurangnya tindakan tegas perihal jam malam ini. Ia mengkhawatirkan angka positif corona yang terus bertambah jika aparat tak bertindak tegas atas persoalan ini.
"Harus diberikan tindakn tegas serta maksimalkan setiap pos itu lebih di ketat dengan aturan protokol yang ada," pungkas Andre.