logo
sosial media
Banjar Update

Ramai Virus Corona, Akademisi ULM Sarankan Warganet Kurangi Akses Medsos

  • Dosen Sosiologi dari kampus Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Nasrullah, mengimbau kepada warga Kalimantan Selatan untuk mengurangi akses media sosial selama wabah Covid-19 jika tak ada keperluan mendesak. Istilahnya, selain physical distancing, warganet juga mesti melakukan sosial media distancing.

Banjar Update
Nurul Khasanah

Nurul Khasanah

Author

Dosen Sosiologi dari kampus Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Nasrullah, mengimbau kepada warga Kalimantan Selatan untuk mengurangi akses media sosial selama wabah Covid-19 jika tak ada keperluan mendesak. Istilahnya, selain physical distancing, warganet juga mesti melakukan sosial media distancing.

Bukan tanpa alasan, informasi yang tak jelas di medsos bisa saja memicu fenomena psikosomatis. Psikosomatis merupakan kondisi ketika pikiran seseorang memengaruhi fisik seseorang.

Bagi akademisi jebolan UGM ini, informasi yang diterima secara berlebihan tentang Covid-19 di medsos berpotensi menghantui pikiran individu. Sehingga, ketika mengalami gejala batuk ataupun bersin, yang bersangkutan bakal cemas terjangkiti Covid-19.

"Puncaknya orang bisa saja menjadi stress, dan mengidap corona 'jadi-jadian', padahal orang itu tidak berinteraksi dengan orang yang positif, dan lebih banyak berdiam diri di rumah," kata Nasrullah kepada starbanjar, Jum'at (27/3/2020).

Kendati demikian, Nasrullah menggarisbawahi bahwa mengurangi aktivitas bermedia sosial bukan berarti tidak mengikuti perkembang Covid-19. Dengan catatan, informasi yang diterima mesti melalui sumber resmi.

"Bisa saja informasi dari media massa yang berasal dari informasi yang bisa dipertanggung jawabkan," tutup Nasrullah.

Sebagai alternatif mengakses medsos secara berlebihan, ia mengusulkan hal-hal produktif lainnya yang bisa dikerjakan dari rumah. Instruksi pemerintah berupa physical distancing pun perlu dikawal secara ketat.