Pasar Sudimampir
Banjar Update

Revitalisasi Sudimampir: Mimpi Lawas yang Belum Kunjung Terealisasi

  • Rencana Pemerintah Kota Banjarmasin merevitalisasi Pasar Sudimampir dan Ujung Murung makin hari kian digaungkan. Pedagang menyatakan penolakan. Meski begitu, pemko punya alasan tersendiri mengapa bersikukuh dengan kebijakan ini.

Banjar Update
Nurul Khasanah

Nurul Khasanah

Author

Rencana Pemerintah Kota Banjarmasin merevitalisasi Pasar Sudimampir dan Ujung Murung makin hari kian digaungkan. Pedagang menyatakan penolakan. Meski begitu, pemko punya alasan tersendiri mengapa bersikukuh dengan kebijakan ini.

***

Kepala Bidang Pasar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Banjarmasin, Ichrom M Tezar, misalnya, menyebut alasan utama revitalisasi lantaran dua pasar ini sudah kelewat tua.

Padahal, menurut Tezar, dua kawasan ini bisa menjadi etalase kota jika dipermak dengan baik oleh pemerintah kota karena posisinya berada di jantung Kota Banjarmasin.

"Salah satu tujuan revitalisasi itu mengubah wajah kota. Pada saat memasuki Kota Banjarmasin, pusat kotanya itu pasti melalui Ujung Murung dan Pasar Sudimampir. Tapi seperti yang sekarang kita lihat, (kondisi pasar) kurang enak dipandang mata," ujarnya.

Kata Tezar, pemko akan tetap merevitalisasi dua pasar ini dalam waktu dekat. Namun, ihwal target persis pelaksanaan revitalisasi, ia masih menunggu Walikota Banjarmasin Ibnu Sina dan Wakil Walikota Hermansyah selaku pengambil keputusan.

Lantaran ini proyek revitalisasi, pemko pun sudah menyediakan wadah untuk memindahkan sementara pedagang agar tetap berjualan. Tempat itu diantaranya, belakang Mitra Plaza dan tanah Pelindo III di Pelabuhan Martapura Lama.

Sementara itu, mengacu data Disperindag Kota Banjarmasin, ada 1200 toko dan 15 blok yang akan terdampak proyek revitalisasi ini.  Statusnya bangunan dan tanahnya bermacam-macam: ada Sertifikat Hak Milik (SHM), Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB), dan tanah murni milik pemkot Banjarmasin.

"Terkait dengan penolakan kita sudah bersurat dengan pedagang, bahwa pemko akan tetap melakukan revitalisasi," ujarnya.

Menurut Tezar, pemerintah kota masih terus berupaya membangun komunikasi dengan pedagang terkait rencana besar ini. Sebab, sampai saat
ini upaya dialog itu belum terbangun dengan baik.

"Pemerintah kota belum bisa menyampaikan ke pedagang karena pada saat diundang mereka tidak datang. Kita sudah mengundang 22 Desember
2019 lalu, yang datang sepucuk surat pernyataan sikap penolakan revitalisasi," bebernya.

Ia berharap ke depannya perwakilan pedagang bersedia berkomunikasi dengan pemkot, khususnya Walikota Banjarmasin. "Kesepakatan harus
didapat saat rapat, bukan bersurat. Mudahan ke depan pedagang Sudimampir bisa datang, agar terjadi komunikasi," tandasnya.

Adapun Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina, menyebut bakal segera mencari solusi bersama pedagang ihwal rencana revitalisasi ini. Ia berkata kebijakan revitalisasi sudah lewat dari target sejak kepemimpinannya.

"Targetnya kan udah tahun lalu, abis ramadan, kita harap sudah bisa direlokasi. Tapi mundur-mundur lagi," ujarnya.Berangkat dari hal itu, ia pun berharap pedagang bisa menjalin komunikasi yang baik dengan pemko ihwal hal ini.