Ekonomi dan Bisnis
27 Februari, 2024 06:00 WIB
Penulis:Redaksi Starbanjar
STARBANJAR - PT Vale Indonesia Tbk (INCO) resmi sudah memberikan 14 persen sahamnya MIND ID. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang pertambangan ini merogoh kocek US$300 juta atau sekitar Rp4,68 triliun (kurs Rp15.630) untuk akuisisi tersebut.
Dengan transaksi ini MIND ID menjadi pemegang mayoritas mayoritas dengan 34%. Naik dari sebelumnya yang hanya 20%.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Invetasi Luhut B Panjaitan, mengatakan dengan divestasi ini, Vale Indonesia akan resmi mendapatkan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).
"Harganya Rp3.050 per lembar saham,"katanya di hotel Pullman Jakarta pada Senin, 26 Februari 2024.
Hal ini usai PT Vale Indonesia, melakukan penandatanganan perjanjian kesepakatan kepada BUMN holding pertambangan atau MIND.ID pada Senin, 26 Februari 2024.
Dihadiri oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Investasi atau Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Invetasi Luhut Binsar Panjaitan dan Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana dan Wakil Menteri BUMN Kartika Wiroadmojo, jajaran Vale Canada Limited (VCL), dan Sumitomo Metal Mining Co., Ltd (SMM).
Luhut juga menyebut, pelepasan saham Vale Indonesia ini menjadi kewajiban karena kontrak karya perusahaan akan habis pada 28 Desember 2025
Hal ini berdasarkan UU No 3 Tahun 2020 tentang Minerba, pengajuan perpanjangan kontrak KK menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) wajib diajukan 1 tahun sebelum kontrak habis, artinya waktu Vale Indonesia hingga Desember 2024.
Menko Marves ini memastikan, kepada para jajaran menteri terkait agar segala perizinan yang menyangkut perpanjangan izin Vale Indonesia harus segera selesai dalam seminggu ini.
Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, program hilirisasi PT Vale Indonesia (INCO) masih jauh dari harapan. Meskipun tak menampik dikelola dengan baik dari sisi ESG.
Luhut mengatakan, hal tersebut harus segera ditindak lanjuti, pasalnya hilirisasi adalah hal yang penting untuk Indonesia. Lanjutnya, ia meminta agar tidak ada yang berkomentar negatif terkait program hilirisasi di Indonesia.
Luhut menyebut, dari iron steel pemerintah ingin membuat turunan produk mentah sampai kepada perangkat dapur juga yang menggunakan ini bisa dibuat Indonesia.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Debrinata Rizky pada 27 Feb 2024
Bagikan
Ekonomi dan Bisnis
sebulan yang lalu