Banjar Update
20 September, 2024 18:26 WIB
Penulis:Redaksi Daerah
Editor:Redaksi Daerah
JAKARTA - Tupperware Brands dikabarkan secara resmi mengajukan perlindungan kebangkrutan pada Selasa malam waktu setempat di Delaware, Amerika Serikat (AS). Manajemen perusahaan mengungkapkan bahwa mereka telah mengalami kerugian yang semakin meningkat akibat penurunan permintaan yang tajam.
Penjualan Tupperware telah merosot dalam beberapa tahun terakhir, seiring dengan strategi baru perusahaan yang berfokus pada penempatan produk di toko ritel dan platform penjualan daring. Yang menjadi pertanyaan siapa pendiri Tupperware?
Earl Silas Tupper mungkin tidak sepopuler penemu lainnya, tetapi kontribusinya terhadap kehidupan modern sangat berpengaruh. Sebagai penemu Tupperware, wadah plastik inovatif yang merevolusi cara penyimpanan makanan, Tupper memainkan peran kunci dalam mengubah rumah tangga abad ke-20.
Dengan menciptakan plastik kedap udara, Tupper memberikan solusi yang efisien dan tahan lama dalam menjaga kualitas makanan. Meski perjalanan menuju kesuksesannya penuh tantangan, perannya dalam bisnis dan teknologi plastik menjadikannya sosok penting dalam sejarah industri rumah tangga.
Lahir pada 28 Juli 1907 di Berlin, New Hampshire, Tupper tumbuh dalam keluarga petani kecil. Ia belajar kerja keras dari kehidupan di pertanian, yang kemudian membentuk mentalitasnya dalam berinovasi dan berbisnis.
Setelah menyelesaikan pendidikan menengah, Tupper bekerja di berbagai bidang untuk membantu keluarganya. Meskipun ia tidak meraih pendidikan formal tinggi, minatnya terhadap ilmu kimia membawanya bekerja di industri plastik, yang menjadi awal dari penemuannya yang revolusioner.
Pada 1930-an, Tupper bergabung dengan DuPont Chemical Company, salah satu raksasa industri kimia. Di sinilah ia mulai bereksperimen dengan limbah plastik, menyempurnakan bahan tersebut menjadi lebih fungsional.
Pada 1946, Tupper menciptakan wadah plastik kedap udara yang ringan dan tahan lama, yang kemudian dikenal sebagai Tupperware. Namun, awalnya, produk ini tidak langsung populer di pasaran.
Keberhasilan Tupperware terjadi setelah Tupper bertemu Brownie Wise, seorang pengusaha wanita yang memperkenalkan metode penjualan langsung melalui "Tupperware Party." Dengan cara ini, ibu rumah tangga di Amerika bisa melihat langsung manfaat Tupperware dalam suasana santai.
Model penjualan ini sukses besar dan menjadikan Tupperware fenomena di tahun 1950-an. Lebih dari sekadar produk, Tupperware memberikan peluang bagi perempuan untuk mendapatkan penghasilan tambahan.
Kesuksesan Tupperware merambah hingga ke pasar global, menjadikannya simbol inovasi rumah tangga di seluruh dunia. Tupperware bukan hanya dikenal karena kepraktisannya, tetapi juga karena desainnya yang menarik. Produk ini membantu mengubah cara penyimpanan makanan secara global dan memberikan dampak signifikan pada gaya hidup modern.
Di balik kesuksesan Tupperware, Tupper mengalami konflik dengan Wise, yang berujung pada pemecatan Wise pada 1958. Tak lama setelah itu, Tupper menjual perusahaannya dan menghabiskan sisa hidupnya di Kosta Rika. Ia meninggal pada 5 Oktober 1983, namun warisannya tetap hidup hingga kini.
Kendati Tupperware resmi bangkrut, Earl Tupper pernah meninggalkan jejak penting dalam sejarah industri modern, dan inovasinya dalam plastik kedap udara telah memengaruhi berbagai bidang, mulai dari rumah tangga hingga teknologi medis.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Alvin Pasza Bagaskara pada 19 Sep 2024
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 20 Sep 2024
Bagikan
Banjar Update
7 jam yang lalu