Ilustrasi_barito
Banjar Update

Skuad PS Barito Putera Terima Nasib Potong Gaji Selama Wabah Corona

  • Surat Keputusan PSSI nomor 48 tentang penundaan Kompetisi Shopee Liga 1 Indonesia seiring wabah virus corona membuat semua klub sepak bola di Indnesia meliburkan pemainnya, termasuk Barito Putera. Tidak itu saja, putusan PSSI tentang skema pemotongan gaji pemain sebesar 75 persen, periode Maret hingga Juni, juga disepakati manajemen dan pemain klub sepak bola asal Kalimantan Selatan ini.

Banjar Update
Nurul Khasanah

Nurul Khasanah

Author

Surat Keputusan PSSI nomor 48 tentang penundaan Kompetisi Shopee Liga 1 Indonesia seiring wabah virus corona membuat semua klub sepak bola di Indnesia meliburkan pemainnya, termasuk Barito Putera. Tidak itu saja, putusan PSSI tentang skema pemotongan gaji pemain sebesar 75 persen, periode Maret hingga Juni, juga disepakati manajemen dan pemain klub sepak bola asal Kalimantan Selatan ini.

Hal itu disampaikan oleh Asisten Manajer PS Barito Putera, Ikhsan Kamil. Menurutnya, memang tidak satu pun klub yang menginginkan kondisi demikian.  

“Tidak ada yang menginginkan hal ini terjadi, tapi  kita semua harus bisa mencari jalan yang paling baik untuk klub dan pemain, pelatih serta official," kata  Ikhsan.

Terpisah kapten tim Barito Putera, Riski Rizaldi Pora mendukung kebijakan tersebut. Menurutnya kebijakan itu setidaknya bisa membantu kelangsungan klub akibat pengurangan pemasukan pasca tidak adanya pertandingan.

"Mau gimana lagi, karena ini kebijakan PSSI. Lagi pula kita harus memaklumi. Liga tidak jalan hingga berapa bulan kedepan otomatis klub tidak ada pemasukan. Apalagi kita baru main sekali di kandang. Jadi intinya, klub sulit, kita juga sulit. Tidak ada yang menginginkan kondisi seperti ini," tutur Pora.

Lebih lanjut, Pora menyarankan agar manajemen juga memperhatikan besaran nominal yang diterima ofisial, juga pemain muda.

"Di tim bukan pemain saja, ada ofisial ada pemain muda. Dari segi pendapatan kan kita tidak sama. Jadi saya kasih saran untuk manajemen, agar mereka diberi tambahan, mungkin nilainya lebih 25 persen. Karena mereka kan punya keluarga. Belum lagi ada orangtuanya yang tidak kerja karena situasi seperti ini," tambah Pora.

Hal senada juga diungkapkan wakil kapten Barito Putera Bayu Pradana. Bayu memaklumi kebijakan manajemen. Terlebih dengan adanya kesepakatan antara manajemen dan pemain.

"Kalau dibilang kurang, ya kurang mas. Tapi memang kondisinya seperti ini. Pemain juga harus tau gimana kondisi klub, dan sebaliknya. Yang terpenting sudah ada kesepakatan antara pemain dan klub," pungkasnya