Ilustrasi stok gula
Ekonomi dan Bisnis

Stok Gula Menipis, Ribuan UMKM Kalsel Meringis

  • Ketua Asosiasi Gula Bersatu Kalimantan Selatan, Aftahuddin, mendorong pemerintah pusat untuk mencari langkah taktis agar stok gula tak lagi menipis. Sebab, ribuan usaha kecil dan menengah di Banua jelas akan terdampak jika hal ini ditangani dengan lamban.

     

Ekonomi dan Bisnis
Nurul Khasanah

Nurul Khasanah

Author

Ketua Asosiasi Gula Bersatu Kalimantan Selatan, Aftahuddin, mendorong pemerintah pusat untuk mencari langkah taktis agar stok gula tak lagi menipis. Sebab, ribuan usaha kecil dan menengah di Banua jelas akan terdampak jika hal ini ditangani dengan lamban.

***

Menurut Aftahuddin, saat ini harga gula di lapangan sudah mencapai kisaran Rp 14,3 ribu hingga Rp 14,6 ribu per kg lantaran ketersediaan bahan baku yang seret. Padahal, harga normal untuk satu kilogram di Kalsel hanya sebesar Rp. 12,5 ribu.

"Jelas rugi kita. Apalagi untuk pengusaha kecil yang sangat membutuhkan bahan gula seperti roti dan sirup," jelasnya.

Dalam catatan Asosiasi Gula Bersatu Kalimantan Selatan, sedikitnya ada 1.200 UMKM yang terdata dan sedang terdampak. Ia meminta pemerintah jangan lamban menangani persoalan ini.

"Kita maklum ya masa transisi pemerintahan baru jadi salah satu faktor penyebab. Tapi jangan terlalu terlena. Ini sudah emergency. Baru ini sih yang agak parah," tegas Aftahuddin.

Sejumlah pelaku usaha kecil juga mengeluhkan hal yang sama. Fahrezi (25 tahun), misalnya. Penjual es kopi di Jalan Veteran, Kota Banjarmasin ini mau tak mau mesti bersabar karena harga gula naik dari biasanya.

"Kalau memilih menaikkan harga ya pikir-pikir juga sih. Pembeli udah nyaman dengan harga ini. Mudah-mudahan bisa selesai secepatnya supaya persoalan gula cepat selesai," tandasnya.