Banjar Update
24 Juli, 2024 16:40 WIB
Penulis:Redaksi Daerah
Editor:Redaksi Daerah
JAKARTA – Edukasi keuangan adalah salah satu strategi yang bisa dilakukan untuk meningkatkan keterampilan dalam mengelola keuangan. Hal itu dapat dimulai dengan meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat mengenai berbagai produk dan jasa keuangan.
Literasi keuangan adalah keterampilan hidup penting yang perlu dikenalkan dan diterapkan sejak usia dini. Pemahaman tentang konsep uang mulai berkembang sejak usia dini. Anak-anak dapat belajar lebih banyak tentang penggunaan uang melalui pendekatan yang lebih realistis.
Orang tua dapat menggabungkan konsep keuangan dan keterampilan pengelolaan uang ke dalam interaksi sosial sehari-hari dengan orang dewasa serta memasukkan kegiatan yang mendukung pengembangan keterampilan keuangan dalam proses pendidikan.
Dengan cara ini, anak-anak dapat memahami bahwa pengalaman dan keterampilan finansial tersebut sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Untuk mengetahui tips edukasi keuangan yang dapat diberikan kepada anak, yuk simak artikel berikut!
Berikut beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengedukasi anak terkait keuangan, antara lain:
Uang saku yang diberikan kepada anak setiap hari dapat menjadi sarana belajar bagi mereka untuk mengelola keuangan. Konsep budgeting ini dapat diterapkan dalam perencanaan penggunaan uang dalam jangka waktu tertentu, seperti mingguan, dua mingguan, atau bulanan.
Dengan memegang kendali atas uang sakunya, anak-anak akan memahami risiko atau situasi yang mungkin mereka hadapi saat mengeluarkan uang. Orang tua bisa mulai mengajarkan tentang konsep pemasukan dan pengeluaran, seperti mengatur pos pengeluaran untuk uang makan, uang transportasi, uang sedekah, uang alat sekolah, dan uang tabungan.
Mengajarkan definisi dan teori secara langsung mungkin sulit dipahami oleh anak-anak. Namun, dengan memberikan pertanyaan terbuka seperti mau mainan atau jalan-jalan? anak akan cenderung memilih keduanya.
Ajarkan anak untuk memilih salah satu yang lebih diutamakan. Dengan cara ini, anak-anak secara perlahan belajar tentang prioritas tanpa harus melalui pengajaran formal.
Anak-anak juga dapat belajar memahami konsep jual beli dan kewajiban pembayaran melalui transaksi sehari-hari bersama keluarga. Misalnya, saat menuju kasir untuk membayar tagihan makan siang di restoran, proses transaksi yang melibatkan perhitungan uang yang dibayar dan kembalian yang diterima dapat menjadi contoh nyata bagi mereka untuk dipelajari.
Orang tua dapat membiasakan anak-anak untuk menabung agar mereka tidak gegabah dalam menggunakan uang. Jika anak memiliki keinginan untuk membeli barang impian atau sesuatu yang membutuhkan uang lebih banyak, ajarkan mereka untuk menyimpan uang. Melalui proses menabung, anak-anak dapat menghargai nilai uang dan waktu.
Belajar tentang keuangan bukan hanya soal mengelola atau menyimpan uang, tetapi anak-anak juga perlu memahami pentingnya berbagi dengan orang yang membutuhkan. Dengan mengembangkan rasa empati dan jiwa sosial, anak-anak akan menjadi lebih bijak dalam menggunakan uang mereka di masa depan.
Melalui permainan, anak-anak secara tidak sadar sedang diajarkan tentang mengelola keuangan. Misalnya, dengan bermain monopoli, cashflow 101, dan lainnya.
Manfaatkan permainan tersebut dengan cara yang menyenangkan agar anak-anak dapat secara perlahan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Jika anak-anak sudah memahami konsep penganggaran seperti dijelaskan sebelumnya, orang tua dapat melangkah lebih jauh dengan mengajarkan mereka membuat rencana keuangan sederhana. Rencana ini bisa menjadi target akhir atau tujuan dari tabungan yang telah mereka kumpulkan.
Misalnya, jika anak ingin membeli mainan favoritnya di akhir tahun dengan menabung selama 6 bulan. Kemudian, di awal tahun baru, mereka membuat target baru untuk menabung selama 6 bulan berikutnya demi liburan ke tempat wisata impian. Dengan demikian, anak-anak akan memahami pentingnya memiliki rencana keuangan untuk mencapai tujuan mereka.
Itulah trik-trik sederhana edukasi keuangan pada anak. Mengajarkan anak mengelola keuangan tidak sesulit yang dibayangkan, bukan?
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 21 Jul 2024
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 24 Jul 2024
Bagikan