Ekonomi dan Bisnis

Sukamta Sebut Pariwisata dan UMKM Pilar Ekonomi Tanah Laut

  • STARBANJAR - Bupati Tanah Laut HM Sukamta menuturkan sektor pariwisata merupakan lokomotif utama ekonomi di Kabupaten Tanah Laut  bersama dengan sektor industri pengolahan yang akan menjadi pilar ekonomi daerah.
Ekonomi dan Bisnis
Ahmad Husaini

Ahmad Husaini

Author

STARBANJAR - Bupati Tanah Laut HM Sukamta menuturkan sektor pariwisata merupakan lokomotif utama ekonomi di Kabupaten Tanah Laut  bersama dengan sektor industri pengolahan yang akan menjadi pilar ekonomi daerah. 

"Ada dua potensi besar yang akan kita kembangkan dan ini akan menjadi pilar ekonomi daerah, yang paling utama sektor pariwisata, sektor ini merupakan lokomotif ekonomi dengan berkembangnya pariwisata maka juga akan menggerakkan sektor lain," ujar Sukamta, Sabtu (24/12/2022). 

"Selain itu ada industri pengolahan, kita sudah bangun kawasan industri di Kecamatan Jorong, dengan adanya ini tentu diharapkan dapat menarik para investor untuk investasi disini, sehingga sektor-sektor produksi kita tentu juga akan meningkat dan memiliki pasar," tambah Sukamta.

Ia juga mendorong setiap desa di Kabupaten Tala dapat mengembangkan wisata sederhana di desa masing-masing. 

"Kita ingin Pemerintah Desa (Pemdes) bisa mengembangkan potensi wisata di desa masing-masing, cukup wisata sederhana saja yang penting mengikuti tren anak-anak muda kita sekarang jadi mereka senang berkunjung kesana," lanjutnya. 

Sukamta juga berkomitmen memajukan dan membesarkan (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) UMKM yang ada di Tala.

Ia berharap setiap UMKM mendaftarkan usaha mereka ke Sistem Order Semua Instansi Lingkup Tala (Sosialita) dan E-Katalog Lokal Kabupaten Tala sehingga UMKM dapat menangkap pembelian yang dilakukan pemerintah.

"Kita ingin semua UMKM masuk dalam Sosialita dan E-Katalog Lokal, jadi bisa menangkap pembelian pemerintah daerah. Selain itu kita juga sudah memerintahkan kepada Pemdes pada Tahun 2023 untuk belanja di Sosialita dan E-Katalog Lokal, diperkirakan dengan nilai tidak kurang dari 100 miliar," tutup Sukamta.