
Tembak Jatuh Balon Udara, Jubir China Sebut AS Rusak Upaya Normalisasi Hubungan
- STARBANJAR - Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) menembak jatuh balon yang diduga mata-mata China pada Sabtu pekan lalu.
Dunia
STARBANJAR - Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) menembak jatuh balon yang diduga mata-mata China pada Sabtu pekan lalu.
Militer AS menembak balon tersebut menggunakan rudal AIM-9X Sidewinder dari jet tempur siluman F-22 Raptor.
Laporan media-media Amerika menyebut total ada empat jet tempur yang dikerahkan untuk misi menembak jatuh balon mata-mata China yang terbang di atas daratan AS.
Empat jet tempur itu adalah dua pesawat F-22 dan dua pesawat F-15.
Yang menjalankan eksekusi adalah salah satu dari dua jet tempur F-22 Raptor menggunakan misil AIM-9x Sidewinder A2A.
China mengakui bahwa balon raksasa yang melayang di atas negara bagian Montana, AS, adalah milik mereka, tetapi mengklaim bahwa itu adalah balon cuaca dan bukan balon mata-mata.
"Masuknya balon yang tersesat ke wilayah udara AS adalah insiden yang murni tidak disengaja, tidak terduga, dan terisolasi," ujar Mao Ning jubir Kemlu China dalam keterangan resminya yang diunggah di Twitter, Selasa (7/2/2023).
Mao Ning mengatakan langkah Negeri Paman Sam menembak balon udara milik Negeri Tirai Bambu ini menjadi ujian di tengah upaya normalisasi hubungan AS-Tiongkok.
"Namun, (penembakan balon) ini menguji apakah AS tulus untuk menstabilkan dan meningkatkan hubungannya dengan China dan apakah AS dapat mengelola krisis dengan baik," tegasnya.
Sebelumnya, Jet tempur militer AS sebelumnya menembak jatuh benda yang disebut 'balon mata-mata' yang terbang di atas perairan Samudra Atlantik pada Sabtu.
Presiden Joe Biden setuju menembak balon udara Beijing itu usai sempat urung menghancurkan benda tersebut.
Penembakan balon itu sendiri membuat Menlu AS Antony Blinken menunda kunjungannya ke China yang rencananya dilakukan Jumat (3/2).
Agenda utama Blinken berkunjung adalah menemui Menlu China Qin Gang sebagai upaya menindaklanjuti pertemuan kedua kepala negara AS dan China di sela-sela KTT G20 di Bali pada November 2022.