
Terjebak Di Nepal Selama 3 Bulan, Warga Banjarmasin Akhirnya Bisa Pulang
STARBANJAR - Setelah Pandemi Virus Corona atau Covid-19 mulai merebak, tak sedikit negara-negara yang memberlakukan Lockdown untuk memutus mata rantai penyebaran. Salah satu negara yang memberlakukan Lokcdown adalah Nepal, praktis warga asing termasuk WNI yang terlanjur berada di Nepal tidak bisa pulang ke negara asalnya.
Banjar Update
STARBANJAR - Setelah Pandemi Virus Corona atau Covid-19 mulai merebak, tak sedikit negara-negara yang memberlakukan Lockdown untuk memutus mata rantai penyebaran. Salah satu negara yang memberlakukan Lokcdown adalah Nepal, praktis warga asing termasuk WNI yang terlanjur berada di Nepal tidak bisa pulang ke negara asalnya.
Nasib tak mujur dilami Teddy Herianto warga Banjarmasin yang terjebak di ibukota Nepal Kathmandu, sekitar tiga bulan lamanya.
Dia bersama rekannya, sesama urang Banjar, Adi Mardani, tak bisa keluar dari negara yang berbatasan dengan Kota Tiongkok ini, lantaran pemerintah setempat memberlakukan status Lock Down, untuk menghentikan penyebaran virus Covid-19.
Teddy berangkat ke Nepal pada Maret silam, bersama rekannya Teddy ingin menjelajahi pegunungan Himalaya, ketika ingin kembali ke tanah air mereka sudah tidak bisa pulang ke tanah air, lantaran per 22 Maret pemerintah setempat mulai memberlakukan lockdown.
Keduanya kemudian memilih bertahan di Kota Kathmandu dan menginap disalah satu hotel. Saat itu, mereka hampir kehabisan uang dan perbekalan yang diberikan oleh KBRI Dhaka. Makanya, saat itu mereka sempat melayangkan pesan kepada seluruh pengambil kebijakan yang ada di negeri ini.
"Hanya satu pinta kami, mohon bantuannya pak Presiden Joko Widodo, Ibu Menteri Luar Negeri, Bapak Gubernur Kalsel , H.Sahbirin Noor dan Walikota Banjarmasin, Bapak Ibnu Sina, untuk bisa mengevakuasi kami kembali ke tanah air, kami sangat rindu anak istri. Apalagi kami merupakan tulang punggung keluarga,"kata Teddy saat itu.
Mendengar warga Banjarmasin terjebak di luar negeri, Walikota Banjarmasin Ibnu Sina langsung bertindak. Iapun berupaya memulangkan Teddy dan Adi. Ibnu menghubungi sejumlah pihak yang berwenang, hingga akhirnya Teddy bisa kembali ke Kota Banjarmasin.
Teddy pun berjuang agar bisa kembali ke tanah air. Persyaratan untuk mendapatkan kartu sehat dan bersih dari virus Covid-19 dijalaninya. Hingga ketika status Lock Down dicabut dan ia dinyatakan lulus dalam uji kesehatan, pemerintah setempat memperbolehkannya melanjutkan perjalannya pulang ke Kota Banjarmasin, Indonesia, sejak Rabu (10/6/2020) dia sudah menginjakkan kaki di Bumi Lambung Mangkurat.
Tentunya, kegembiraan atas kepulangannya ke Bumi Kayuh Baimbai tak hanya dirasakan seluruh keluarga besar Teddy. Namun, juga dirasakan oleh H Ibnu Sina.
Pemimpin Kota Banjarmasin inipun menyatakan rasa suka citanya, atas usaha dan keberhasilan Teddy melewati serangkaian pemeriksaan kesehatan dan keimigrasian dari berbagai kota yang dilewatinya, hingga sampai di Kota Banjarmasin.
“Kami bersyukur berkat kegigihan Pak Teddy akhirnya bisa keluar dari lockdown Kota Kathmandu, Nepal yang diberlakukan selama 3 bulan. Sekalipun harus berjibaku dengan kerumitan imigrasi di Nepal-Amsterdam-Dhoha-Jakarta hingga sampai ke Banjarmasin dengan selamat, Walaupun sebenarnya masih tertinggal 1 orang warga Banjarmasin, Pak Adi, ”kata Ibnu.
Selain mengucapkan selamat datang di Kota Banjarmasin kepada Teddy, di pesan tersebut, H Ibnu Sina juga mengucapkan terima kasih kepada Duta Besar RI untuk Bangladesh dan Nepal, Rini P Soemarno dan mantan Wamenlu Pak AM Fachir yang banyak membantu 19 WNI lainnya, yang ter lock down di Nepal.