tes swab massal
Banjar Update

Tes Swab Massal Sasar Rutan Marabahan

  • STARBANJAR - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan mengelar tes swab besar-besar guna melacak pengidap Covid-19.

Banjar Update
Nurul Khasanah

Nurul Khasanah

Author

STARBANJAR - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan mengelar tes swab besar-besar guna melacak pengidap Covid-19.

Bertepatan momentum HUT Kemerdekaan RI ke 75, Senin (17/8/2020) tes swab massal menyasar penghuni rutan Klas IIB Marabahan.

Kadinkes Provinsi Kalsel HM Muslim menerangkan, kegiatan swab masif yang digelar dalam melakukan tracking terhadap mereka yang melakukan kontak-kontak erat, konfirmasi positif, suspek, maupun probable.

Komitmen yang diharapkan Gubernur Kalsel, lanjutnya, untuk meningkatkan pencegahan penularan bahkan diharapkan bisa menghentikan. Apabila dijumpai warga yang terpapar maka segera dilakukan perawatan.

Muslim menerangkan, jatah tes swab masif yang terjadi di Batola 644 orang dan yang sudah dilaksanakan lebih dari 50 persen dengan capaian temuan 8,9 persen.

Muslim menyebut tes swab yang digelar di Rutan Marabahan ini merupakan kelanjutan dari upaya tracking sebelumnya termasuk pada lokus (kelompok) perkantoran atau wilayah-wilayah yang lebih berisiko.

Untuk itu Muslim berpesan kepada masyarakat agar berusaha menghentikan mendisiplinkan protokol kesehatan dengan senantiasa menggunakan masker, menjaga jarak, selalu mencuci tangan, menghindari kerumunan (physical distancing), serta memperkuat imun dengan mengonsumsi makanan bergizi serta sering berolahraga.

Sementara itu Bupati Batola Noormiliyani AS berkomitmen untuk mengantisipasi penyebaran sekaligus melakukan terhadap warga yang pertama terpapar Covid-19 seperti mereka yang masuk dalam kluster Gowa.

Dia mengapresiasi langkah Dinkes Kalsel yang menggelar tes swab kepada penghuni rutan Klas IIB Marabahan. Langkah ini diharapakan dapat memperkuat pencegahan penyebaran Covid-19.

Sedangkan Batola sendiri, lanjutnya, sudah melakukan berbagai tahapan mulai penerapan PSBB Jilid I dan II hingga PS2DK walau pun masih membutuhkan dukungan semua pihak mulai dari level atas hingga level paling bawah masyarakat.

"Covid-19 sendiri boleh dibilang ada tapi tiada atau tiada tapi ada lantaran dampaknya nyata namun tak terlihat sehingga membutuhkan langkah dan strategi dalam memberikan penyadaran dan sosialisasi ke masyarakat," tutup Noormiliyani.