Early pregnancy
Banjar Update

Tren Kehamilan Meningkat Selama Pandemi Covid-19, DPPKBPM Banjarmasin Gencarkan Sosialisasi

  • STARBANJAR- Di masa pandemi Covid-19 angka kehamilan terus meningkat pesat. Tidak hanya karena protokol untuk #DiRumahAja yang menjadi faktor maraknya kehamilan tetapi banyaknya masyarakat yang berhubungan seksual tanpa menggunakan alat kontrasepsi.

Banjar Update
Nurul Khasanah

Nurul Khasanah

Author

STARBANJAR- Di masa pandemi Covid-19 angka kehamilan terus meningkat pesat. Tidak hanya karena protokol untuk #DiRumahAja yang menjadi faktor maraknya kehamilan tetapi banyaknya masyarakat yang berhubungan seksual tanpa menggunakan alat kontrasepsi.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo. Dilansir dari Kompas.com Hasto menyampaikan banyaknya klinik kesehatan dan kandungan yang tutup karena Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mengakibatkan sulitnya masyarakat untuk mengakses alat kontrasepsi.

“Banyak juga orang yang mematuhi peraturan untuk tinggal di rumah kecuali ada keadaan darurat yang mengharuskan ke luar rumah,” ucap Hasto kepada AFP.

Mengatasi fenomena kehamilan di masa pandemi ini, Pemerintah Kota Banjarmasin melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan masyarakat (DPPKBPM) Banjarmasin terus menggiatkan edukasi berkaitan dengan Keluarga Berencana di kondisi pandemi seperti ini.

“Sosialisasi ini terus kami gejotkan ke masyarakat terutama di wilayah padat penduduk,” ucap Kepala Dinas PPKBPM, Madyan.

Bukan tidak memiliki alasan Dinas PPKBPM Banjarmasin kian gencar melakukan edukasi di masa pandemi ini. Hal tersebut dilatarbelakangi karena rawannya penularan Covid-19 kepada wanita yang sedang mengandung.

“Lebih baik ditunda untuk sementara waktu, karena dalam proses kehamilan sang ibu perlu memeriksakan kandungannya ke puskesmas maupun rumah sakit. Hal itu rentan dan berbahaya bagi ibu dan bayi,” jelas Madyan, Senin (24/8).

Berkaitan dengan alat Kontrasepsi, Dinas PPKBPM Banjarmasin memberikan alternatif kepada keluarga yang sedang melakukan program keluarga berencana (KB). Salah satunya dengan mengganti KB Implan dengan Pil KB. Alternatif ini dianjurkan sebagai upaya mengurangi penularan Covid-19.

“Jika ingin tetap menggunakan KB Implan bisa saja, tetapi harus menunjukan hasil rapid test terlebih dahulu agar dapat ditangani. Tidak hanya wanita yang harus menggunakan alat kontrasepsi tetapi pria juga dapat menggunakannya,” jelas Madyan kepada Starbanjar.