aktivitas jual beli di pasar tradisional
Ekonomi dan Bisnis

Triwulan I Pertumbuhan Ekonomi Kalsel Tunjukkan Sinyal Positif

  • STARBANJAR - Rilis dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel menunjukkan pertumbuhan ekonomi Kalsel pada triwulan I-2020 masih positif menunjukkan sinyal positif, dengan tumbuh sebesar 5,68 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya (year on year).

Ekonomi dan Bisnis
Nurul Khasanah

Nurul Khasanah

Author

STARBANJAR - Rilis dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel menunjukkan pertumbuhan ekonomi Kalsel pada triwulan I-2020 masih positif menunjukkan sinyal positif, dengan tumbuh sebesar 5,68 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya (year on year). Hal ini menunjukkan sinyal yang mengembirakan mengingat di nasional pertumbuhan ekonomi anjlok di angka 2,97 persen karena Pandemi Covid-19.

Kepala BPS Kalsel Diah Utami mengatakan, berdasarkan produk domestik regional bruto (PDRB) dari sisi lapangan usaha, ekonomi Kalsel pada triwulan I-2020 (y-on-y) pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan industri pengolahan sebesar 11,18 persen. Diikuti jasa perusahaan sebesar 7,70 persen.

"Penyediaan akomodasi dan makan minum juga tumbuh, sebesar 7,45 persen," kata dia dilansir dari laman BPS Kalsel, Sabtu (30/5/2020).

Sedangkan, berdasarkan sumber pertumbuhan ekonomi Kalsel triwulan I-2020 (y-on-y), dia menyebut, sumber pertumbuhan tertinggi berasal dari lapangan usaha industri pengolahan sebesar 1,44 persen. Serta, pertambangan dan penggalian sebesar 0,75 persen. "Diikuti perdagangan besar dan eceran reparasi mobil, serta sepeda motor sebesar 0,59 persen," ujarnya.

Sementara struktur Produk domestik regional bruto (PDRB) Kalsel menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku pada triwulan I-2020 didominasi oleh empat kategori utama. Yakni, pertambangan dan penggalian (19,05 persen), industri pengolahan (14,66 persen), pertanian, kehutanan dan perikanan (12,18 persen), serta perdagangan besar dan eceran reparasi mobil dan sepeda motor (10,50 persen).

"Total peranan keempat kategori tersebut mencapai 56,39 persen, sedangkan 13 kategori lainnya hanya berbagi nilai sebesar 43,61 persen," tutur Diah.

Dia menjelaskan PDRB pengeluaran ekonomi Kalsel pada triwulan I-2020 (yoy) pertumbuhan positif terjadi pada seluruh komponen pengeluaran. Kecuali pengeluaran konsumsi LNPRT (Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga).

"Berakhirnya Pemilu 2019 menyebabkan terkontraksinya pertumbuhan PK-LNPRT pada triwulan ini sebesar -1,70 persen," jelasnya.

Pandemi Covid-19, diakui Diah berimbas negatif terhadap kegiatan LNPRT, mengingat imbauan Pyshical dan social Distancing untuk mencegah Covid-19.

Dia menyebut komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga (PKRT) tumbuh melambat 4,13 persen, sedangkan pengeluaran konsumsi pemerintah tumbuh 3,74 persen dan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) tumbuh 4,34 persen.

Lalu komponen perdagangan yang terdiri dari ekspor dan impor, masing-masing tumbuh positif sebesar 33,23 persen dan 33,51 persen.
"Pertumbuhan ekspor yang cukup fantastis pada kuartal ini dipicu oleh kenaikan ekspor luar negeri yang sangat signifikan, terutama pada komoditas perhiasan atau permata," bebernya.

Diah memaparkan, triwulan I-2020 perekonomian Kalsel masuk dalam zona kontraksi, sebab triwulan I-2020 ekonomi Kalsel turun -3,72 persen dibandingkan dengan triwulan IV-2019 uarter-to-quarter (q-to-q).

Dia menuturkan, penurunan terjadi lantaran sejumlah lapangan usaha yang dominan di Kalsel pada triwulan I-2020 mengalami kontraksi atau pengurangan, diantaranya, lapangan usaha di bidang pertanian, kehutanan dan perikanan yang turun 5,46 persen, penurunan juga terjadi di bidang pertambangan dan penggalian sebesar 2,64 persen.

Diah menjeaslan, pada triwulan I-2020 (q-to-q) juga terjadi pertumbuhan negatif yang terjadi hampir di seluruh komponen pengeluaran, kecuali pengeluaran konsumsi rumah tangga yang masih tumbuh 0,07 persen

"Serta komponen ekspor dan impor yang masing-masing tumbuh sebesar 12,56 persen dan 11,61 persen," tandasnya.