Tunggu Kebijakan Gubernur, Puluhan Sekolah di Kalsel Siap Gelar PTM Tingkat SMA/SMK

23 September, 2021 22:59 WIB

Penulis:Redaksi Starbanjar

Editor:Redaksi Starbanjar

Senangnya Siswa Mulai Belajar Tatap Muka - Panji 4.jpg
Sejumlah siswa saat mengikuti pembelajaran tatap muka terbatas dengan prokes ketat secara bergiliran di SMAN 1 Kota Tangerang, Senin 6 September 2021. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia

STARBANJAR- Pelaksanaan belajar tatap muka untuk tingkat SMA, SMK, serta SLB, di Provinsi Kalimantan Selatan siap untuk digeber.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalsel, M Yusuf Effendi, mengatakan pemprov sudah menentukan 30 satuan pendidikan untuk menjadi pilot project pelaksanaan PTM di tingkat SMA/SMK sederajat.

"SMA berjumlah 13. Diambil dari salah satu satuan pendidikan dari masing-masing kabupaten/kota. Sementara, SMK ada 11, masih sama seperti SMA tapi untuk Batola dan Tabalong belum siap melaksanakan PTM Terbatas," ujarnya.

Kendati demikian, soal kapan belakar tatap muka digelar, Yusuf bilang pihaknya masih menunggu rekomendasi Satgas Covid-19 Kalsel serta kebijakan gubernur.

Sejumlah sekolah yang rencana menjadi piloting untuk jenjang SMA meliputi, SMAN 5 Banjarmasin, SMAN 2 Banjarbaru, SMAN 1 Martapura, SMAN 1 Rantau, SMAN 1 Daha Utara, SMAN 2 Barabai, SMAN 2 Amuntai, SMAN 1 Awayan, SMAN 1 Pelaihari, SMAN 1 Angsana, SMAN 1 Kotabaru dan SMAN 2 Tanjung.

Sedangkan SMK, meliputi SMKN 3 Banjarmasin, SMKN 2 Banjarbaru, SMKN 1 Martapura, SMKN 1 Rantau, SMKN 1 Daha Selatan, SMKN 1 Barabai, SMKN 2 Amuntai, SMKN 1 Batumandi, SMKN 1 Pelaihari, SMKN 1 Simpang Empat, dan SMKN 1 Kotabaru.

Sedangkan,SLB ada enam, yakni SLB 3 Martapura, SLB Negeri Pembina, SLB Kotabaru, SLB Kandangan, Balangan dan SLBN 2 Banjarmasin.

Yusuf menegaskan apabila nantinya sekolah piloting ini telah melaksanakan PTM terbatas harus dipastikan semua protokol kesehatan dikontrol secara ketat.

“Seperti penyediaan tempat cuci tangan di depan ruang belajar, alat pengukur suhu tubuh dan pada saat memarkir kendaraan bermotor diantisipasi tidak ada terjadi kerumunan serta ruangan yang digunakan untuk pembelajaran selalu disemprot disinfektan dan kapasitas siswa di dalam kelas maksimal 50% agar jaga jaraknya terjalankan dan yang setiap wali siswa telah mengizinkan siswanya mengikuti PTM,” tegasnya.