
Update Covid-19: ODP di Kalsel Tembus 1000, Kapan Lab Pemeriksa Sampel Corona Bisa Dioperasikan?
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terus melakukan pemantauan ihwal penyebaran coronavirus atau covid-19 di Kalsel. Kondisi terkini, tercatat ada 1017 orang dalam pengawasan (ODP), 10 pasien dalam pengawasan (PDP), dan 1 orang positif Covid-19. Angka ini melonjak drastis dari pekan sebelumnya.
Banjar Update
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terus melakukan pemantauan ihwal penyebaran coronavirus atau covid-19 di Kalsel. Kondisi terkini, tercatat ada 1017 orang dalam pengawasan (ODP), 10 pasien dalam pengawasan (PDP), dan 1 orang positif Covid-19. Angka ini melonjak drastis dari pekan sebelumnya.
Data ini mengacu hasil catatan Tim Gugus Tugas Pencegahan, Pengendalian, dan Penanganan Covid-19 di Kalsel yang dikeluarkan, pada Sabtu (28/3/2020) pukul 10.00 WITA.
Mengacu data itu, sama seperti sebelumnya, Kabupaten Tabalong masih menjadi yang tertinggi untuk angka ODP dengan total 165 orang. Kemudian, dilanjutkan dengan Kota Banjarbaru sebanyak 142 ODP, dan Hulu Sungai Tengah (HST) yang tembus 129 ODP.
Selanjutnya, Kabupaten Banjar menjadi daerah terbanyak ke-4 dengan total 111 ODP, Kotabaru 100 ODP, Banjarmasin 83 ODP, Hulu Sungai Selatan 76 ODP, Balangan 65 ODP,dan Barito Kuala.
Sementara itu, untuk daerah yang rendah pantauan ada Hulu Sungai Utara dengan 24 ODP, Tanah Bumbu 23 ODP, dan Tanah Laut 22 ODP.
ODP sendiri merupakan orang yang mengalami demam di atas 38 derajat celcius atau gejala gangguan sistem pernafasa seperti pilek, sakit tenggorkan. Istilah ODP juga merujuk pada orang yang 14 hari belakangan memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara yang terpapar covid-19.
Sedangkan istilah PDP merujuk pada orang dengan infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) dengan riwayat demam, batuk, sesak nafas, sakit tenggorokan atau pneumonia ringan hingga berat. Serta memiliki riwayat perjalanan atau kontak langsung dengan orang yang terpapar covid-19.
Melihat melonjaknya data itu, Jubir Tim Gugus Tugas Covid-19 Kalsel, Muslim, menyebut pemprov akan segera menggunakan alat rapid test yang dikirimkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI guna mengecek sementara kondisi kesehatan ODP maupun PDP, khususnya yang memiliki gejala klinis. Menurut dia, ada 2.400 rapid test yang diterima provinsi dari pemerintah pusat.
Kendati demikian, Muslim menegaskan alat ini tak serta merta bisa menyatakan seseorang bisa terpapar covid-19 atau tidak. Ini hanya merupakan tool untuk memeriksa antibodi yang berada di dalam darah.
Sedangkan, untuk mengecek langsung status seseorang tetap harus melalui uji laboratorium dengan pemeriksaan sampel atau spesimen. Dalam hal ini, kata Muslim, Kalsel masih menunggu reagen yang masih dalam proses pemesanan dan akan digunakan nantinya di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Banjarbaru.
"Tinggal menunggu kedatangan. Mudah-mudahan Minggu depan bisa dioperasionalkan,” terangnya seperti dari prokal.co.