Banjar Update
30 September, 2024 12:38 WIB
Penulis:Redaksi Daerah
Editor:Redaksi Daerah
JAKARTA – Anda tentu sudah tidak asing dengan anjuran untuk melakukan olahraga lari untuk menjernihkan pikiran atau nasihat untuk menghabiskan waktu di luar ruangan agar Anda memperoleh perspektif baru terhadap suatu masalah. Namun, tren viral di TikTok baru-baru ini menggabungkan kedua hal ini dengan cara yang tak terduga dan memberikan manfaat.
Dilansir dari TODAY, akhir-akhir ini, media sosial ramai membahas tentang silent walking. Tren ini sedang viral dan semakin diminati oleh generasi Z di TikTok. Hal inibermula setelah kreator TikTok Mady Maio mengunggah tentang saran yang ia terima dari ahli gizi untuk berjalan kaki selama 30 menit sehari daripada melakukan kardio gila-gilaan.
Silent walking adalah aktivitas berjalan kaki tanpa adanya distraksi atau gangguan. Saat melakaukan hal ini, Anda harus menyingkirkan perangkat earphone bluetooth berikut pemutar musiknya, lalu menyatu dengan lingkungan sekitar sambil berjalan begitu saja.
Tren ini sebenarnya bukanlah hal baru. Penulis buku mindfulness Vibrate Higher Daily Lalah Delia mengatakan, “Para biksu Buddha Zen sejak lama mempraktikkan tren ini dengan nama lain yang mereka sebut meditasi berjalan.”
Menurut psikolog klinis di New Rochelle, silent walking adalah tentang menenangkan pikiran saat berjalan sendirian.
“Silent walking adalah cara mudah untuk melepaskan diri dari semua kebisingan dan kekacauan yang menjadi bagian dari dunia kita yang sibuk,” kata Juanita Guerra, Ph.D., seorang psikolog klinis di New Rochelle, New York, kepada TODAY.
“Ini adalah cara yang sangat baik untuk terhubung dengan diri kita sendiri.”
“Dengan menyingkirkan gangguan, (jalan diam) memungkinkan peserta menjadi lebih sadar akan lingkungan dalam dan luar mereka,” tutur psikolog Amanda Darnley.
Dr. Suzanne Hackenmiller, seorang dokter pengobatan integratif, mengatakan gerakan ini sedang populer karena semakin banyak orang yang mencoba untuk berhubungan kembali dengan diri mereka sendiri.
“Studi terkini menemukan, tingkat kecemasan dan depresi telah meningkat drastis sejak awal pandemi, dan saya yakin orang-orang mencari pendekatan alami dan integratif untuk meningkatkan kesehatan mental mereka,” ungkapnya.
Meskipun ide berjalan tanpa gangguan mungkin terdengar menarik, Guerra memperingatkan bahwa hal itu lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. “Berlatih berjalan tanpa suara dapat terbukti menantang, mengingat kita hidup di dunia yang penuh dengan rangsangan berlebihan,” katanya.
Untuk memulai, para ahli menyarankan agar semuanya tetap sederhana:
- Berjalanlah di area tenang di dekat Anda. Sebaiknya pilih waktu saat Anda tahu tidak ada banyak orang atau aktivitas di sekitar area tersebut yang dapat mengganggu Anda.
- Penuhi kebutuhan dasar tubuh, seperti rasa haus dan lapar, agar tidak menjadi gangguan.
- Pastikan hanya Anda dan pikiran Anda saat melakukan Silent Walking. “Tidak ada telepon, tidak ada teman jalan, tidak ada anjing,” kata Guerra.
- Fokuslah pada perasaan, napas, dan keindahan di sekitar Anda. “Perhatikan setiap napas dan setiap langkah, dengarkan suara alam di sekitar Anda, rasakan rasa syukur atas sinar matahari yang menyentuh kulit Anda, dan gunakan waktu untuk merenung,” saran Delia.
Berikut beberapa manfaat dari silent walking:
Berjalan kaki terbukti dapat meningkatkan produksi endorfin dalam tubuh, yang berperan sebagai penghilang stres alami. Dalam suasana tenang seperti saat silent walking, Anda akan lebih mudah melepaskan ketegangan dan tekanan.
Keberadaan alam yang tenang juga memberikan efek menenangkan, sehingga dapat mengurangi tingkat stres yang dirasakan. Untuk merasakan manfaat ini, cobalah berjalan di luar ruangan pada pagi hari atau saat cuaca cerah.
Seperti berjalan pada umumnya, silent walking juga memberikan manfaat fisik, seperti meningkatkan kesehatan jantung, memperkuat otot, dan meningkatkan kebugaran secara keseluruhan.
Silent walking dapat membantu Anda menjadi lebih peka dan sadar terhadap lingkungan sekitar. Ketika berjalan tanpa gangguan, Anda memiliki kesempatan untuk memperhatikan detail-detail kecil yang biasanya terlewat, seperti bentuk pohon, jenis tanaman, atau suara alam. Kesadaran ini tidak hanya membuat Anda lebih menghargai lingkungan, tetapi juga memperdalam keterhubungan dengan diri sendiri.
Silent walking membantu menyelaraskan tubuh dan pikiran melalui gerakan yang penuh kesadaran. Hal ini memberikan manfaat psikologis, seperti meningkatkan koneksi dengan tubuh sendiri, meningkatkan kesadaran diri, serta membantu mengatasi perasaan disorientasi atau keterasingan yang sering dialami dalam kehidupan modern.
Di tengah perkembangan teknologi yang cepat, banyak orang kesulitan untuk menjauh dari gadget. Silent walking menawarkan cara untuk melakukan detoksifikasi dari perangkat tersebut. Dengan membiarkan diri Anda untuk kembali terhubung dengan alam dan diri sendiri, Anda akan mulai menghargai momen tanpa gadget, yang pada gilirannya dapat mengurangi ketergantungan pada perangkat digital.
Banyak orang melaporkan, praktik silent walking dapat meningkatkan kreativitas. Ketika pikiran lebih tenang dan bebas dari gangguan, ada lebih banyak ruang untuk ide-ide baru dan inspirasi. Oleh karena itu, aktivitas ini sangat bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan waktu untuk merenung atau ingin menyegarkan pikiran.
Praktik berjalan dalam keheningan juga dapat berperan dalam meningkatkan kualitas tidur. Dengan menurunkan tingkat stres dan meningkatkan kesehatan mental, Anda akan lebih mudah untuk tidur di malam hari. Kegiatan fisik ini membantu menyeimbangkan hormon dalam tubuh, sehingga memperbaiki pola tidur Anda.
Ketika menghadapi masalah yang rumit, pikiran kita terjebak dalam pola pikir yang kaku. Silent walking memberikan kesempatan bagi pikiran untuk beristirahat sejenak. Dalam keadaan tenang, ide-ide baru bisa muncul, dan Anda dapat melihat masalah dari perspektif yang berbeda. Ini adalah metode yang efektif untuk menyelesaikan masalah yang tampak sulit.
Silent walking adalah bentuk meditasi berjalan yang menggabungkan kesadaran penuh dengan aktivitas fisik. Dengan fokus padalangkah, pernapasan, dan lingkungan sekitar, aktivitas ini membantu mengurangi stres, meningkatkan konsentrasi, serta memberikan manfaat fisik dan mental lainnya.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 29 Sep 2024
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 30 Sep 2024
Bagikan
Banjar Update
dalam 5 jam