Kadinkes Kalsel, M Muslim
Banjar Update

Waspada Klaster Baru, Dinkes Kalsel Imbau Pendemo Omnibus Law Periksa Diri ke Faskes

  • Aksi protes Omnibus Law UU Cipta Kerja di Banjarmasin yang digelar beberapa kali selama dua pekan terakhir membuat pemerintah provinsi jadi kian was-was.

Banjar Update
Nurul Khasanah

Nurul Khasanah

Author

STARBANJAR- Aksi protes Omnibus Law UU Cipta Kerja di Banjarmasin yang digelar beberapa kali selama dua pekan terakhir membuat pemerintah provinsi jadi kian was-was.

Bukan apa-apa, Pemprov Kalsel cuma mengkhawatirkan adanya klaster baru penularan usai unjuk rasa. Padahal, sejak awal Oktober kurva penyebaran Covid-19 di Kalimantan Selatan khususnya kota Banjarmasin cenderung konsisten turun.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan, Muslim, sempat merencanakan swab test massal kepada peserta demo mengingat massa aksi berjumlah ribuan baik pada saat demo mahasiswa maupun demo buruh.

“Kemarin kan sudah dilakukan sampling oleh kepolisian, ditemukan beberapa yang reaktif tapi ketika diswab hasilnya negatif,” ucap Muslim.

Dikatakannya, pihaknya saat ini sedang berkoordinasi dengan pemerintah kota dalam upaya mengidentifikasi potensi-potensi penularan virus Covid-19. Ia pun mengimbau agar masyarakat, khususnya peserta demo dapat segera melaporkan diri ketika mendapati gejala Covid-19.

“Bagi pendemo yang menemukan gejala bisa ke fasilitas kesehatan yang ada, seperti di puskesmas kelurahan, biayanya ditanggung pemerintah,” ujarnnya.

Saat ini, diterangkan Muslim, Kalimantan Selatan memiliki perkembangan yang baik dalam soal menekan penyebaran Covid-19. Menurut data nasional yang terlampir di laman covid19.go.id menunjukkan kabupaten  Hulu Sungai Selatan dan Tabalong telah menjadi zona kuning, yang artinya zona resiko rendah.

Ia menyampaikan dari 11.535 kasus, angka kasus aktif di Kalimantan Selatan berada di angka 7,5%, lebih rendah dari angka nasional yang berada di angka 17%. Sementara itu, angka kesembuhan Kalsel juga cukup tinggi, yakni 88,54% dibanding nasional yang berada di angka 78%.

Muslim pun berharap demo yang dilakukan kemarin tidak mengakibatkan klaster baru dan menaikkan kurva penyebaran kembali. “Bahayanya kalo mereka positif tapi tidak bergejala, kasian keluarganya,” tutup Muslim.