
Yusri Usman Kritik Rencana Investasi Geothermal Pertamina di Kenya
- STARBANJAR - Direktur Eksekutif CERI, Yusri Usman mengungkapkan, langkah Presiden Jokowi mendorong Pertamina bekerja sama dengan Guma Group dan berinvestasi US$1,5 miliar untuk mengembangkan geothermal di Kenya dinilai sebagai langkah yang keliru bahkan tak perlu.
Nasional
STARBANJAR - Direktur Eksekutif CERI, Yusri Usman mengungkapkan, langkah Presiden Jokowi mendorong Pertamina bekerja sama dengan Guma Group dan berinvestasi US$1,5 miliar untuk mengembangkan geothermal di Kenya dinilai sebagai langkah yang keliru bahkan tak perlu.
Menurutnya, hal ini tidak ada manfaat untuk kepentingan ketahanan energi nasional. Termasuk panas bumi tidak dapat diimpor ke Indonesia.
"Sebab, tidak ada manfaatnya bagi kepentingan ketahanan energi nasional, lantaran energi panas bumi tidak bisa diimpor ke Indonesia," ungkapnya dilansir dari TrenAsia Rabu, 23 Agustus 2023.
Menurut Yusri, akan lebih tepat Pertamina serius mengembangkan banyak potensi geotermal di dalam negeri untuk menekan emisi gas buang, dengan catatan ada dana yang bisa digunakan.
Kata Yusri, untuk proyek RDMP (Refinery Develoment Master Plan) dan GRR ( Grass Root Refinery) beberapa kilang dalam negeri saja belum tuntas pendanaannya, termasuk proyek infrastruktur Pertamina lainnya seperti terminal BBM, terminal Refrigerated LPG dan terminal Regasifikasi LNG serta jaringan gas kota ( jargas).
Bahkan ia mempertanyakan, nampak pemerintah belum paham bahwa investasi Pertamina di luar negeri berupa Participacing Interest atau PI di 13 negara untuk mengelola blok migas untuk mendukung ketahanan energi nasional ternyata hasilnya tidak signifikan.
“Bahkan hal ini tak sebanding dengan puluhan miliar dollar Amerika yang telah digelontorkan, total produksi minyak yang diperoleh dari 13 negara hanya sekitar 100.000 barel perhari, itupun tidak semua minyak mentahnya dapat dipasok ke kilang Pertamina karena pertimbangan efisiensi,” lanjutnya.
Yusri menyoroti, lebih baik hal yang dikembangkan di Kenya itu adalah blok Migas produksi. Sehingga ada manfaatnya untuk kepentingan energi dalam negeri.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memulai serangkaian kunjungannya ke sejumlah negara di kawasan Afrika, yakni ke Kenya, Tanzania, Mozambik, dan Afrika Selatan. Adapun kunjungan perdananya ke kawasan Afrika bertujuan untuk memperkokoh solidaritas di antara Negara-negara selatan global.
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi mengatakan, selain memperkokoh solidaritas. Dari sisi kerja sama perdagangan, Kenya adalah mitra dagang kelima terbesar Indonesia di Afrika Sub-Sahara. Sementara Indonesia adalah mitra dagang kedua terbesar Kenya di Asia Tenggara.
Hasil Kunjungan
Retno menambahkan, dari sisi investasi keinginan Indonesia untuk melakukan investasi, joint development, joint venture, cukup besar di Kenya, termasuk di bidang energi.
Adapun kerja sama investasi di bidang energi diperkuat melalui Pertamina Geothermal Energy (PGE) dengan Geothermal Development Company (GDC) senilai US$1,5 miliar atau setara dengan Rp22,9 triliun (Kurs 15,300 dolar AS).
Selain itu, Pertamina Geothermal Energy (PGE) dengan Africa Geothermal International Limited (AGIL) senilai US$700 juta atau setara dengan Rp10,72 triliun. Sebagai informasi, saat ini Pertamina juga sedang melakukan kerja sama di sektor hulu untuk migas dengan Guma Group.