Bagikan:
JAKARTA – Menabung adalah salah satu kebiasaan yang sebaiknya ditanamkan sejak dini bagi orang dewasa. Meski begitu, menabung dapat menjadi masalah dan sulit dilakukan bagi generasi muda saat ini.
Dilansir dari djkn.kemenkeu.go.id, pada Rabu, 5 Juni 2024, salah satu penyebab utamanya adalah gaya hidup yang terlalu “wah.” Hal ini dipengaruhi oleh apa yang mereka lihat di media sosial dan lingkungan sekitarnya.
Banyak anak muda zaman sekarang mengabaikan pentingnya menabung, karena mereka menganggap itu sia-sia dan yang terpenting hanya hari ini serta gaya hidup mereka.
Untuk itu, bagaimana cara agar bisa menabung dengan tertib?
Mencapai kekayaan dan kesuksesan dalam memenuhi semua kebutuhan finansial tanpa hambatan memang menjadi impian bagi banyak orang di dunia.
Hal ini telah terbukti oleh orang asli China atau mereka yang memiliki darah campuran China, yang terkenal dengan kesuksesan mereka dalam dunia kerja dan bisnis. Karena ketekunan dan ketekunannya, mereka mampu mendominasi hampir seluruh sektor perekonomian yang ada di Indonesia.
Tidak ada yang salah jika ingin belajar dari sekarang, semua butuh proses. Untuk Anda yang ingin menabung tapi masih bingung, yuk simak artikel ini terkait tips menabung ala orang China.
Berikut beberapa tips menabung ala orang China yang bisa Anda terapkan:
Penting bagi keluarga orang China untuk mengajarkan anak-anak menghargai uang sejak dini. Oleh karena itu, tidak heran jika banyak anak yang sudah diajak bekerja di usaha orang tua, meskipun mereka masih sangat muda bahkan belum lancar membaca, menulis, dan menghitung.
Dengan pengalaman langsung mengenai kesulitan dalam mencari uang, anak-anak ini diajarkan untuk menghargai uang lebih dari biasanya. Ini bertujuan agar mereka tidak menghamburkan uang untuk hal-hal yang tidak penting.
Selain itu, mereka juga mendapatkan banyak pengalaman dan pengetahuan tentang bisnis dari orang tua mereka, karena mereka sudah terlibat dalam usaha sejak kecil. Semua ini akan menjadi modal berharga ketika mereka dewasa, apakah meneruskan usaha orang tua atau memilih menjalankan usaha mereka sendiri.
Menjalani kehidupan dengan sederhana dan tidak bermewah-mewahan adalah ciri khas keluarga China. Mereka lebih sering memasak makanan sendiri di rumah daripada membeli makanan jadi di luar. Ketika waktu makan tiba, semua anggota keluarga berkumpul untuk makan bersama. Di sisi lain, kebiasaan ini mempererat ikatan keluarga.
Jangan berharap menu makanan yang disajikan selalu mewah. Ibaratnya nasi dengan tahu dan tempe sudah cukup. Kadang-kadang mereka memasak daging sapi atau ayam sebagai variasi, biasanya saat ada acara keluarga besar atau perayaan.
Selain itu, ketika bekerja, suami atau kepala keluarga selalu membawa bekal makan siang dari rumah. Anak-anak yang bersekolah hingga siang juga membawa bekal. Membawa makanan dari rumah adalah cara paling sederhana untuk menghemat uang keluarga.
Orang China dikenal menerapkan gaya hidup hemat atau frugal living. Hal ini dilakukan untuk menjaga tabungan dan keuangan mereka. Sebelum membeli sesuatu, mereka melakukan pertimbangan matang, termasuk memperhatikan manfaat barang yang mereka inginkan.
Jika bisa mendapatkan barang dengan fungsi yang sama dengan harga lebih murah, mereka akan lebih memilih yang terjangkau. Menerapkan gaya hidup hemat bukan berarti pelit, tetapi merupakan cara untuk mengelola keuangan dengan baik agar dapat meningkatkan kekayaan secara cepat.
Kunci utama mengapa orang China cepat kaya dan gemar menabung adalah karena mereka memiliki karakteristik pekerja keras. Mereka menyadari bahwa kesuksesan tidak datang secara instan, sehingga hampir semua orang China bekerja dengan rajin dan cerdas untuk mencapai tujuan kesuksesan mereka.
Meskipun dikenal hidup sederhana, orang China tidak ragu untuk membeli barang mahal. Namun, ini bukan tindakan boros. Mereka memiliki perhitungan matang sebelum membeli barang berkualitas tinggi dengan harga mahal.
Orang China selalu berpikir jangka panjang. Dengan membeli barang berkualitas meski mahal, mereka sebenarnya sedang melakukan investasi jangka panjang. Barang berkualitas biasanya tidak mengalami penurunan nilai yang drastis seperti barang murah.
Barang mahal tersebut dianggap sebagai investasi karena dapat dijual kembali dengan harga yang hampir sama ketika diperlukan. Penjualan biasanya dilakukan hanya jika ada kebutuhan mendesak.
Umumnya, kita menyisihkan sekitar 10-20% dari pendapatan untuk ditabung. Namun, masih banyak yang tidak konsisten menabung setiap bulan.
Orang China biasanya menyisihkan minimal 50% dari penghasilan, bahkan banyak yang menabung lebih dari separuh penghasilannya. Orang China lebih memprioritaskan menambah tabungan mereka daripada membelanjakannya untuk hal-hal yang tidak penting.
Menabung adalah kebiasaan wajib di hampir semua keluarga China. Tabungan ini digunakan untuk keperluan mendesak atau untuk membeli barang yang sangat dibutuhkan. Perlu diingat, barang yang dibutuhkan, bukan yang diinginkan.
Anda bisa mulai menabung secara disiplin dari hari ini. Jika belum bisa menabung dalam jumlah besar, mulailah dengan jumlah kecil. Tetapkan niat untuk terus meningkatkan persentase penghasilan yang ditabung dan lakukan secara konsisten.
Mungkin banyak yang menganggap kebiasaan berhemat, menabung, dan menawar yang khas bagi orang China itu sebagai sikap pelit. Namun, penting untuk dicatat bahwa orang China sangat menghargai uang karena mereka menyadari betapa sulitnya untuk mendapatkannya. Mereka melihat uang bukan hanya sebagai alat transaksi semata, tetapi juga sebagai sumber kebahagiaan jika digunakan dengan bijak.
Sebagai contoh, dengan memiliki uang, seseorang bisa memberikan angpau kepada orang lain. Orang yang menerima angpau akan merasa bahagia dan menggunakan uang itu untuk memenuhi kebutuhan mereka, begitu juga dengan orang yang memberikan angpau.
Contoh lainnya adalah dengan rajin berhemat dan menabung, seseorang bisa menyimpan uang untuk kebutuhan di masa depan, seperti pendidikan anak-anak atau investasi untuk masa tua. Penggunaan uang akan menjadi maksimal dan memberikan manfaat yang besar jika uang tersebut digunakan dengan bijak.
Sebagian besar orang China tidak pernah memiliki utang. Jika mereka terpaksa meminjam uang, mereka akan berusaha untuk segera melunasinya. Ketika sedang dalam keadaan berutang, seluruh keluarga akan mengetahuinya dan saling mendukung untuk segera mengembalikan pinjaman tersebut.
Kebijakan untuk tidak berutang sebenarnya dipengaruhi oleh kebiasaan menabung mereka. Ini memungkinkan mereka untuk selalu bisa membeli barang secara tunai, dengan dana yang diambil dari tabungan yang telah mereka kumpulkan selama ini.
Jika harus memilih antara kartu kredit dan kartu debit, orang China akan memilih kartu debit. Dengan menggunakan kartu debit, mereka tidak perlu khawatir akan munculnya tagihan yang harus dibayar kemudian.
Dari uang yang berhasil ditabung, sering kali orang China akan mengalokasikan sebagian untuk berinvestasi. Dengan cara ini, uang bisa berputar lebih aktif dan memberikan potensi penghasilan yang lebih besar. Umumnya, investasi dilakukan dalam berbagai bentuk seperti berbisnis, memiliki properti, atau membeli instrumen investasi sesuai dengan tujuan keuangan mereka.
Dalam setiap transaksi yang dilakukan orang China, mereka cenderung untuk melakukan negosiasi harga. Tidak hanya di pasar tradisional, bahkan di supermarket di mana barang-barangnya sudah memiliki label harga tetap saja sering ditawar.
Bagi orang China, proses tawar menawar adalah sebuah seni. Melakukan negosiasi dengan penjual untuk mendapatkan harga yang sesuai selalu memberikan rasa kepuasan tersendiri bagi mereka.
Namun, mereka tidak hanya menawar untuk kepentingan diri sendiri. Mereka juga memperhatikan agar penjual tetap mendapatkan keuntungan. Tujuannya adalah mendapatkan barang dengan harga yang wajar. Barang yang terlalu murah justru membuat mereka urung membelinya.
Ketika berbelanja kebutuhan rumah tangga, orang China biasanya memeriksa apakah ada penawaran khusus atau diskon. Mereka sering memanfaatkan promo atau diskon untuk menghemat pengeluaran, sehingga dapat menabung dan membeli kebutuhan lainnya.
Untuk meningkatkan kekayaan seperti orang China, coba pertimbangkan untuk memiliki sumber penghasilan tambahan agar bisa mendapatkan tambahan uang. Anda bisa mencoba melakukan pekerjaan lepas atau menjalankan bisnis sampingan kecil-kecilan.
Salah satu prinsip yang membuat orang China kaya adalah penerapan prinsip 3R, yaitu reduce, reuse, dan recycle. Mereka tidak akan membuang barang sebelum mempertimbangkan apakah barang tersebut masih dapat digunakan kembali atau tidak.
Itulah beberapa kebiasaan menabung ala orang China yang dapat Anda terapkan dalam hidup sehari-hari. Selamat mencoba!
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 08 Jun 2024
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 12 Jun 2024