AS Resmi Jatuhkan Sanksi ke 500 Target di Rusia

23 Februari, 2024 15:01 WIB

Penulis:Redaksi Starbanjar

Wakil Menteri Keuangan AS, Wally Adeyemo
Wakil Menteri Keuangan AS, Wally Adeyemo (Reuters/Hannah McKay)

STARBANJAR - Amerika Serikat (AS) telah mengumumkan rencananya untuk menjatuhkan sanksi terhadap Rusia. Dilaporkan ada sekitar 500 target sasaran yang akan disasar oleh AS di Moskow sebagai peringatan.

Wakil Menteri Keuangan AS, Wally Adeyemo, mengatakan sanksi yang akan diberlakukan akan menargetkan industri militer Rusia, termasuk perusahaan-perusahaan di negara ketiga yang memfasilitasi akses barang-barang yang dibutuhkan oleh Moskow.

“Penting untuk mengambil langkah mundur dan mengingat bahwa bukan hanya Amerika yang mengambil tindakan tersebut,” ujar Adeyemo, dikutip dari Reuters, Jumat 23 Februari 2024.

Sanksi rencananya akan diumumkan pada Jumat, 23 Februari 2024 waktu setempat. Paket sanksi ini merupakan langkah terbaru dari ribuan sanksi yang telah diberlakukan oleh AS dan sekutunya terhadap Moskow, sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina yang telah mengakibatkan banyak korban jiwa dan merusak kota-kota.

Hukuman baru ini dijatuhkan ketika AS dan sekutunya berupaya mempertahankan tekanan terhadap Rusia, meskipun ada keraguan apakah Kongres AS akan untuk mempertahankan tekanan terhadap Rusia, meskipun ada ketidakpastian apakah Kongres AS akan menyetujui bantuan keamanan tambahan untuk Kiev.

Pemerintahan Presiden Joe Biden telah menggunakan semua dana yang sebelumnya disetujui untuk Ukraina, dan permintaan tambahan dana masih tertunda di Dewan Perwakilan Rakyat yang saat ini dikuasai oleh Partai Republik.

“Sanksi dan kontrol ekspor diarahkan untuk memperlambat laju Rusia, sehingga mempersulit mereka untuk melakukan perang mereka di Ukraina,” kata Adeyemo.

Kementerian Keuangan pada Desember 2023 mengatakan perekonomian Rusia telah terpukul oleh sanksi tersebut, dan mengalami kontraksi sebesar 2,1 persen pada tahun 2022.

Perekonomian Rusia 5 persen lebih kecil dari perkiraan sebelumnya, kata Rachel Lyngaas, Kepala Ekonom Sanksi, di situs web Departemen Keuangan.

Namun, perekonomian Rusia telah menunjukkan kinerja di atas ekspektasi, seperti yang diperkirakan Dana Moneter Internasional (IMF) pertumbuhan ekonomi Rusia bisa mencapai 2,6% pada 2024.

Pada Desember 2023, Kementerian Keuangan menyatakan perekonomian Rusia telah terpengaruh oleh sanksi tersebut, mengalami kontraksi sebesar 2,1% pada tahun 2022.

Menurut Kepala Ekonomi Sanksi di situs web Departemen Keuangan, Rachel Lyngaas, perekonomian Rusia sekarang 5% lebih kecil dari perkiraan sebelumnya.

Meski demikian, kinerja ekonomi Rusia telah melampaui ekspektasi, dengan Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Rusia dapat mencapai 2,65 pada tahun 2024.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 23 Feb 2024