Banjar Update
28 Oktober, 2021 20:26 WIB
Penulis:Redaksi Starbanjar
STARBANJAR - Peringatan Hari Jadi Museum Radya Pustaka yang ke 131 dimeriahkan event Pentas Seni Wayang Kulit Gedhog.
Kegiatan ini dihelat Pemerintah Kota Solo melalui Dinas Kebudayaan UPT Museum Radyapustaka. Pertunjukan wayang kulit Gedhog bersama dalang Ki Suluh Juni Arsah, S.Sn., M.A, dengan lakon 'Sayembara Pandansurat', Kamis (28/10/2021) malam di Halaman Museum Radya Pustaka, Jln Slamet Riyadi Solo.
Ajang ini merupakan event Tahunan Hari Jadi Museum Radya Pustaka, melalui UPT Museum Radyapustaka Dinas Kebudayaan bekerjasama dengan Dalang/Seniman kota Surakarta.
"Pada tahun ini, menampilkan pementasan Seni Wayang Kulit Gedhog dengan Lakon “Sayembara Pandansurat“," kata Kepala UPT Museum Radya Pustaka Luthfi Khamid.
Wayang kulit Gedhog merupakan pertunjukan wayang kulit yang sudah langka. Sebelumnya, sudah menjadi hiburan masyarakat sejak dahulu dan sering dipentaskan di berbagai acara.
Wayang Gedhog atau Wayang Panji adalah wayang yang memakai cerita dari serat Panji. Wayang ini mungkin telah ada sejak zaman Majapahit. Bentuk wayangnya hampir sama dengan wayang purwa.
Yang khas, tokoh-tokoh kesatria selalu memakai tekes dan rapekan. Untuk tokoh rajanya memakai garuda mungkur dan gelung keling.
Untuk event ini akan dipentaskan secara Live dan Virtual sehingga dapat menjangkau para pecinta seni wayang baik lokal, nasional maupun internasional.
Keanekaragaman seni budaya yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Surakarta merupakan kekayaan yang menjadi unsur pendukung Kota Surakarta sebagai Kota Budaya, bahkan telah menjadi komoditas yang memberikan manfaat ekonomi dan pengembangan kreativitas bagi berbagai unsur masyarakat kota.
Ketua Panitia Bristian Agus Ariyanto menambahkan, rangkaian peringatan HUT ke 131 Museum Radyapustaka, juga dilaksanakan ziarah ke Makam Pendiri Museum Radya Pustaka yang ada di Imogiri Jogjakarta.
Menurutnya, pertunjukan budaya pagelaran wayang kulit Gedhog sudah langka ini, diangkat kembali untuk lebih dikenalkannya pertunjukan tradisional kepada generasi muda dan masyarakat umum.
Merujuk pada ragam potensi seni budaya di Kota Surakarta,UPT Museum Dinas Kebudayaan memandang perlu dan pentingnya penyelenggaraan kegiatan yang berpihak pada ragam kearifan lokal dan dapat menjadi wadah apresiasi.
"Tidak hanya bagi pelaku maupun penikmat seni budaya melainkan pada segenap lapisan warga masyarakat kota," imbuh Bristian.
Bagikan
Banjar Update
6 jam yang lalu