starbanjar.com
MoU pengelolaan jembatan Alalak.jpeg
Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) wilayah Kalsel membuat kesepahaman bersama atau Memorandum of Understanding (MoU) bersama Pemkab Batola dan Pemko Banjarmasin terkait pengelolaan mekanikal elektrikal dan landscape area jembatan.

BPJN Kalsel Gandeng Pemkab Batola dan Pemko Banjarmasin Kelola Jembatan Alalak

Redaksi Starbanjar
21.9.2021

STARBANJAR - Pembangunan Jembatan Sungai Alalak telah tuntas dikerjakan dan telah mengantongi Sertifikat Layak Fungsi (SLF). Saat ini jembatan yang menghubungkan Kabupaten Barito Kuala (Batola) dan Kota Banjarmasin ini tinggal menunggu peresmian Presiden Joko Widodo.

Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) wilayah Kalsel membuat kesepahaman bersama atau Memorandum of Understanding (MoU) terkait pengelolaan mekanikal elektrikal dan landscape area jembatan, Selasa (21/09/2021) sore.

Penandatangan MoU dihelat di kantor BPJN Kalsel, yang dihadiri Kepala Balai Syauqi Kamal, Sekda Batola Zulkipli Yadi Noor, dan Walikota Banjarmasin Ibnu Sina.

Ketiga pihak ini membuat komitmen bersama menjaga jembatan yang berada di atas Sungai Alalak dengan ditandai penandatanganan nota kesepahaman dengan waktu selama dua tahun serta dapat diperpanjang sesuai kebutuhan.

Kepala BPJN Kalsel Syauqi Kamal mengatakan, secara kontrak pembangunan jembatan cable stayed melengkung ini sudah selesai 100 persen. Sisanya tinggal merapikan di sekitar bangunan utama agar seusai diresmikan tidak menyisakan pekerjaan lainnya.

Momentum inilah, menurut Syauqi dapat dimanfaatkan para pihak untuk mencapai kesepakatan dalam menjaga dan mengembangkan potensi yang ada di kawasan agar masing-masing dapat bertanggung jawab dalam mengelola dan memelihara termasuk menjaga agar tidak disalah fungsikan.

Walikota Banjarmasin Ibnu Sina menyambut baik langkah kerjasama yang dilaksanakan BPJN Kalsel ini. Ia menyatakan kesiapan untuk menjaga dan merawat salah satu ikon di Kalsel ini.

“Mewakili keinginan seluruh masyarakat, kami berharap Jembatan Sungai Alalak itu bisa segera diresmikan dan dapat digunakan agar kemacetan yang cukup parah selama ini bisa berakhir,” papar Ibnu Sina.

Zukipli Yadi Noor memastikan Jembatan Sungai Alalak sudah lama dinantikan mendapat sambutan dari masyarakat. Terlebih akibat pembangunan selama hampir tiga tahun akses dari dan ke Banjarmasin atau sebaliknya cukup terhambat.

“Saya yakin setelah diresmikan nantinya pergerakan ekonomi juga semakin lancar, karena tidak dipungkiri tak sedikit warga Batola yang menggunakan uang mereka di Banjarmasin,” ungkapnya.

Zulkipli menambahkan, keberadaan Jembatan Sungai Alalak ini tak cuma infrastruktur transportasi namun juga memiliki potensi wisata yang dapat dikembangkan melalui pengelolaan landscape yang dibangun BPJN di sisi Batola.

Terkait kemungkinan penambahan lahan yang dibebaskan di areal landscape, Zulkipli mengatakan, bakal ditinjau ulang sesuai keperluan.

“Yang perlu dicatat untuk Batola dalam kesepakatan ini adalah menjaga agar tidak terjadi aktivitas liar yang mengganggu fungsi dan keindahan jembatan,” imbuhnya.