starbanjar.com
IHSG DiTutup Turun.jpg
Pewarta mengambil gambar layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Senin, 25 Oktober 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

BRI Agro Bidik Dana Rp 1,15 Triliun Lewat Right Issue

Redaksi Starbanjar
19.11.2021

STARBANJAR - PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. (AGRO), yang kini bernama Bank Raya, membidik dana segar hingga Rp 1,15 triliun melalui penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue.

Adapun harga pelaksanaan HMETD ditetapkan sebesar Rp1.100 per saham. Dengan demikian, perseroan berpotensi meraup dana sebesar Rp1,15 triliun dari aksi korporasi tersebut. 

Dalam keterbukaan informasi BEI, Jum'at (19/11/2021), perseroan menyampaikan rencana penerbitan rights issue sesuai dengan hasil rapat pemegang saham pada 27 September 2021.  

Corporate Secretary BRI Agro Hirawan Nur Kustono menyampaikan jumlah saham baru yang akan diterbitkan sebanyak 1.054.545.185 saham. Nilai nominal saham baru sebesar Rp100 per saham.  

 "Dana yang diperoleh perseroan dari hasil PMHMETD IX ini setelah dikurangi dengan seluruh biaya yang terkait dengan PMHMETD IX akan digunakan untuk penguatan permodalan," kata Hirawan.

HMETD akan dibagikan kepada para pemegang saham perseroan yang tercatat pada 30 November 2021 dimana 620.000 saham lama perseroan akan memperoleh 30.141 HMETD.  

Pemegang saham yang berhak atas HMETD adalah pemegang saham yang tercatat pada daftar pemegang saham (DPS) 30 November 2021 sampai dengan pukul 16.00.   

Tanggal cum HMETD di pasar reguler dan pasar negosiasi 26 November 2021, sedangkan di pasar tunai pada 30 November 2021.  

Tanggal ex HMETD di pasar reguler dan pasar negosiasi 29 November 2021, sedangkan di pasar tunai 1 November 2021.  

Tanggal distribusi HMETD 1 Desember 2021. Adapun tanggal pencatatan efek di BEI 2 Desember 2021, sekaligus merupakan tanggal dimulainya periode perdagangan HMETD.  

Periode perdagangan HMETD dijadwalkan pada 2 Desember 2021 sampai dengan 8 Desember 2021, yang juga merupakan periode pelaksanaan HMETD.  

Tanggal akhir pembayaran pesanan efek tambahan pada 10 Desember 2021. Adapun periode penyerahan efek pada 6 Desember sampai dengan 10 Desember 2021. 

Tanggal penjatahan pada 13 Desember 2021. Tanggal pengembalian kelebihan uang pesanan pada 15 Desember 2021. 

Kinerja BRI Agro

BRI Agro mencatatkan kinerja yang kurang memuaskan pada kuartal III/2021. Perseroan mencatatkan rugi bersih tahun berjalan sebesar Rp1,83 triliun untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2021. 

Kinerja tersebut berkebalikan dengan periode yang sama tahun lalu yang mampu membukukan laba bersih sebesar Rp25,40 miliar.

Pendapatan bunga bersih masih tumbuh 41,84 persen secara tahunan menjadi Rp656,67 miliar. Namun, kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) melonjak dari Rp231,97 miliar menjadi Rp2,29 triliun. 

Sehingga, perseroan mencatat rugi operasional sebesar Rp1,85 triliun, dari sebelumnya mencatat laba Rp33,64 miliar. Perseroan mencatat kredit yang diberikan per 30 September 2021 sebesar Rp 14,32 triliun, dari posisi akhir tahun lalu sebesar Rp19,49 triliun. 

Pendapatan melalui penghimpunan dana pihak ketiga juga turun 26 persen menjadi Rp16,86 triliun. Dari situ, BRI Agro mencatat total aset sebesar Rp20,53 triliun per 30 September 2021. Total aset itu turun 26,70 persen dari posisi akhir tahun lalu sebesar Rp 28,01 triliun.