Bagikan:
STARBANJAR- Lembaga Advokasi dan Aksi Mahasiswa (LA2M) Universitas Lambung Mangkurat menggelar bakti sosial (baksos) di Rumah Kita, sebuah wadah singgah anak penyintas kanker di Kota Banjarmasin, Minggu (6/3/2022) siang.
Mengusung tema “Bersama Merajut Harapan Menjadi Kenyataan”, aksi sosial dilakukan sejumlah pengurus aktivis LA2M untuk menghibur para anak penghuni rumah singgah. Rangkaian pengobatan seperti kemoterapi diyakini sedikit banyak berdampak pada kondisi psikis anak.
Anak-anak dihibur dengan cerita, seperti dongeng Pinokio. Cerita tentang boneka kayu yang berubah menjadi anak laki-laki ini disampaikan dan diceritakan oleh LA2M untuk memberikan edukasi untuk penghuni rumah singgah bahwa tidak boleh berbohong. Harapannya anak-anak rumah singgah dapat memetik pembelajaran dari cerita tersebut.
Selain itu, mereka juga diajak mewarnai lukisan, hingga membuat cap tangan dari cat air. Mereka juga diajak menuliskan impian di pohon harapan yang dibawa oleh pengurus LA2M.
“Kami ingin berbagi kebahagiaan dan amal juga dalam bakti sosial ini. Harapannya ke depan mereka bisa terus bersemangat (menjalani pengobatan),” kata Muhammad Wahyudin, salah seorang pengurus LA2M ULM.
“Pasti hal senang yang dirasakan, jujur kalo untuk bertemu dengan adek-adek di sini baru pertama kali dan juga untuk program kegiatan seperti ini baru pertama kali menyasar ke adek-adek seperti disini,” tambahnya.
Wahyudin berharap, baksos dapat menularkan hal-hal positif yang mampu memaksimalkan perkembangan emosi, kesehatan maupun memotivasi anak-anak sembuh. Kegiatan ini diharapkan dapat mengusir kebosanan anak selama masa pandemi ini.
Pendiri dari Rumah Kita, Eko Subiyantor, menyampaikan bahwa yayasan terbuka untuk siapa pun yang mau membantu dalam bentuk apapun bisa dalam bentuk donasi sampai dengan tenaga. Yayasan rumah kita ini juga bukan hanya sebagai tempat untuk singgah anak-anak kanker. Tetapi juga sebagai sarana dan tempat untuk anak-anak muda saling belajar.
“Yang mana belajar buka hanya di kampus saja tapi juga disini juga tempat belajar di mana mereka merasakan empati dan kepedulian kepada adik-adik sini,” ujar Eko.