starbanjar.com
IMG_20240202_125214.jpg
Menteri ESDM Arifin Tasrif pada Jumat, 2 Februari 2024

Genjot Produksi Gas, Raksasa Migas Italia Gelontorkan Investasi Rp250 Triliun di RI

Redaksi Starbanjar
02.2.2024

STARBANJAR - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)  Arifin Tasrif menyebut perusahaan migas asal Italia, ENI, akan menambah investasi US$16 miliar atau sekitar Rp250 triliun untuk menambah produksi gas di Indonesia.

Arifin mengatakan, penambahan produksi tersebut menyusul temuan potensi gas raksasa Geng North oleh ENI di Cekungan Kutai, Kalimantan Timur. Aset tersebut awalnya dikelola oleh Neptune yang memiliki cadangan 5,8 triliun kaki kubik (TCF).

"Pengembangan ENI akan menginvestasikan US$16 miliar di Indonesia untuk menambah produksi gas," katanya saat ditemui di Kementerian ESDM pada Jumat, 2 Februari 2024.

Diketahui, ENI juga sudah menyelesaikan akuisisi proyek strategis nasional (PSN) Indonesia Deepwater Development (IDD) dari Chevron, dengan cadangan 2,67 TCF. Di mana proyek ini akan disatukan pengembangannya dengan Geng North yang akan diusulkan menjadi PSN. Keduanya ditargetkan on stream tahun 2028.

Geng North merupakan salah satu penemuan besar hulu migas di tahun 2023, dengan cadangan gas inplace sebesar 5,8 TCF. Pengembangannya bersama IDD akan dibagi dua bagian, yaitu bagian utara Gehem-Geng North dan bagian selatan Gendalo-Gandang.

Kerja sama Baru Terkait Dekarbonisasi

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dengan ENI melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dilakukan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana dan Chief Operating Officer (COO) Natural Resources ENI, Guido Brusco, di Gedung Chairul Saleh Kementerian ESDM.

Menteri ESDM Arifin Tasrif menyebutkan, bahwa penandatanganan antara Kementerian ESDM dan ENI ini merupakan tindak lanjut atas lawatan Kementerian ESDM ke kantor ENI di Italia pada tanggal 21-24 Januari 2024 lalu.

Kerja sama ini merupakan salah satu upaya akselerasi untuk mengejar target Net Zero Emission (NZE) di Indonesia pada tahun 2060 atau lebih cepat.

MoU tersebut berisikan intensi antara Kementerian ESDM dengan ENI terkait pengembangan bio-feedstock untuk memproduksi biofuels, nature-based and technology-based carbon offset serta inisiatif lainnya terkait transisi energi dan dekarbonisasi, termasuk dan tidak terbatas pada program Carbon Capture Storage atau Carbon Capture Utilization and Storage (CCS/CCUS) dan efisiensi energi.

Sekadar informasi, ENI memegang Participating Interest 13 Production Sharing Contract di Indonesia dengan produksi gas actual ENI tahun 2023 sebesar 705,6 MMSCFD. 

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Debrinata Rizky pada 02 Feb 2024