Bagikan:
STARBANJAR - Meksiko berduka atas kehilangan salah satu petinju terhebatnya, Israel Vázquez, mantan juara dunia kelas bantam junior tiga kali, yang meninggal dunia pada usia 46 tahun akibat kanker.
Kabar duka ini disampaikan oleh Presiden WBC, Mauricio Sulaiman, pada Selasa.
Dikenal dengan julukan "El Magnifico," Vázquez adalah petinju yang terkenal karena kekuatan pukulannya dan kecepatan tangannya. Ia menjadi legenda di dunia tinju Meksiko berkat persaingan sengitnya dengan Rafael Márquez, yang dihadapinya dalam empat pertandingan ikonik.
Pada 10 November lalu, Vázquez mengungkapkan bahwa ia menderita sarkoma, jenis kanker langka yang menyerang jaringan lunak.
"Israel kini telah beristirahat dengan damai. Semoga Tuhan memberikan kekuatan kepada keluarganya. Kami memberikan dukungan penuh kepada istrinya, Laura, anak-anaknya, dan semua kerabat serta teman-temannya di masa sulit ini," ujar Sulaiman melalui media sosial. "Terima kasih, juara, karena telah meninggalkan jejak yang istimewa. Kamu akan selalu menjadi 'El Magnifico.'"
Karir Cemerlang di Dunia Tinju
Debut di ring profesional pada 1995, Vázquez menyelesaikan kariernya dengan rekor 44 kemenangan (32 di antaranya KO) dan 5 kekalahan. Salah satu momen terbaik dalam kariernya adalah rivalitas epik dengan Márquez, yang menghasilkan dua penghargaan Fight of the Year pada 2007 dan 2008.
Vázquez pertama kali merebut gelar juara dunia IBF kelas super bantam pada 2004 setelah mengalahkan José Luis Valbuena, dan mempertahankan gelar tersebut dua kali. Pada 2005, ia merebut sabuk WBC dari Oscar Larios dengan kemenangan TKO di ronde ketiga.
Namun, rivalitasnya dengan Márquez menjadi sorotan utama. Dalam pertemuan pertama mereka, Vázquez kalah setelah mengundurkan diri di ronde ketujuh akibat hidung patah. Lima bulan kemudian, ia membalas kekalahan itu dengan kemenangan KO atas Márquez di ronde keenam meski terluka parah di kedua matanya.
Pertarungan ketiga pada awal 2008 dimenangkan Vázquez lewat keputusan angka tipis meski sempat terjatuh. Namun, cedera retina membuatnya harus absen panjang dan kehilangan gelar WBC.
Pada 2010, setelah menjalani tiga operasi mata, Vázquez kembali bertarung melawan Márquez untuk keempat kalinya. Namun, pertarungan itu berakhir tragis dengan kekalahan KO di ronde ketiga.
Tragedi Pasca Karir
Cedera mata yang dialami Vázquez akhirnya membuatnya kehilangan penglihatan di mata kanannya setelah pensiun. Pertarungan terakhirnya terjadi pada Mei 2010.
Dengan kepergian Vázquez, dunia tinju kehilangan salah satu pejuang terbaik yang pernah ada. Namanya akan selalu dikenang sebagai simbol keberanian dan semangat bertarung.