starbanjar.com
Wisata Bleisure
Wisata Bleisure (Maritur DMC)

Menguak Fenomena Wisata Bleisure yang Jadi Tren 2024

Redaksi Daerah
06.5.2024

JAKARTA - Sektor pariwisata saat ini telah menandai keberadaan tren yang merajai industri ini yaitu Bleisure. Hal ini mengutip dari pernyataan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf), Angela Tanoesoedibjo yang menyoroti salah satu tren paling wisata menonjol, yaitu Bleisure. 

Istilah bleisure sendiri adalah gabungan dari kata business dan leisure, yang mencerminkan fenomena wisatawan memadukan kegiatan bisnis dan rekreasi dalam satu perjalanan.

Contoh konkret dari fenomena Bleisure ini adalah ketika seseorang melakukan perjalanan bisnis ke destinasi seperti Labuan Bajo, Bali, atau Borobudur, tetapi juga mengalokasikan waktu untuk menikmati wisata di sekitar tempat tersebut. 

Selama perjalanan ini, seringkali terjadi kegiatan seperti pertemuan, insentif, konferensi, atau acara (MICE). Kegiatan-kegiatan ini tidak hanya mendorong pertumbuhan bisnis tetapi juga memperkaya pengalaman wisatawan.

Bleisure dan Pandemi

Fenomena Bleisure semakin berkembang pesat belakangan ini, terutama seiring dengan meningkatnya jumlah orang yang bekerja dari jarak jauh akibat pandemi global dan keinginan masyarakat untuk kembali melakukan perjalanan. 

Setelah beberapa tahun yang penuh dengan tantangan, Bleisure memberikan peluang baru bagi industri perhotelan dan menciptakan segmen baru dari wisatawan, yaitu mereka yang melakukan perjalanan baik untuk keperluan bisnis maupun rekreasi.

Baca Juga: Desa Wisata Terbaik Versi PBB di Gunung Kidul Ini Terima Dana Desa Rp813 Juta dari Kemenkeu

Dampak Bleisure pada Industri Perhotelan

Dampak dan peluang dari tren Bleisure ini pun tidak dapat dipandang sebelah mata. Dilansir TrenAsia.com dari Forbes pada Minggu, 5 Mei 2024, sebagian besar wisatawan Bleisure biasanya menginap dalam satu tempat selama perjalanan mereka, yang berarti hotel memiliki kesempatan untuk menampilkan sisi rekreasi mereka dan menawarkan pengalaman yang lebih menyeluruh. 

Dengan menyediakan paket wisata dan fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan tamu bisnis dan rekreasi, hotel dapat menarik lebih banyak pelanggan dan memperluas basis pelanggan mereka.

Bleisure dan Destinasi Pariwisata

Selain itu, tren Bleisure juga membawa implikasi positif bagi sektor pariwisata secara keseluruhan. Karena Bleisure menggabungkan aspek bisnis dan rekreasi, destinasi pariwisata memiliki kesempatan untuk menarik lebih banyak wisatawan dengan menyediakan beragam aktivitas yang memadukan kedua aspek tersebut. 

Hal ini dapat menciptakan ekosistem pariwisata yang lebih dinamis dan menarik bagi para pengunjung.

Namun demikian, untuk memanfaatkan sepenuhnya potensi Bleisure, perusahaan perhotelan dan destinasi pariwisata perlu beradaptasi dengan kebutuhan dan preferensi dari wisatawan Bleisure. 

Hal ini termasuk dalam hal penyediaan infrastruktur dan layanan yang mendukung kedua aspek perjalanan mereka, mulai dari akses internet yang cepat hingga fasilitas pertemuan dan rekreasi yang berkualitas.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Rumpi Rahayu pada 05 May 2024 

Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 06 Mei 2024