starbanjar.com
VR
VR

Pandemi Covid-19 Bikin Pemko Banjarmasin Jajaki Pengembangan Wisata Virtual

Ari Arung Purnama
25.9.2020

STARBANJAR- Pagebluk Virus Corona bikin sektor pariwisata di Kota Banjarmasin jadi ambyar. Destinasi wisata ditutup hingga hotel-hotel dan resto yang dibatasi membuat wisatawan juga pikir-pikir ulang ke kota berjuluk Seribu Sungai ini.

Namun begitu, pemerintah kota setempat rupanya tak kehabisan akal untuk menggaet pelancong. Terbaru, pemko bakal mengembangkan wisata virtual sebagai wahana alternatif jalan-jalan di kota ini.

Rencana tersebut diakui oleh Kasi Penataan Lingkungan Pariwisata Disbudpar Kota Banjarmasin, Rahmiyati. Tentunya, terobosan ini nantinya menggunakan teknologi virtual reality (VR).

Dia mengungkap bahwa pembuatan video pariwisata ini telah memasuki tahap riset. Dinas pariwisata juga kini sedang mengumpulkan data dan memilih objek mana yang akan dipasarkan secara daring kepada pelacong diseluruh dunia.

“Pengumpulan data itu seperti ini. Ambil contoh Masjid Sultan Suriansyah, nah kita disana mencari bagaimana sejarahnya, kemudian nilai-nilainya apa, kemudian dikemas sedemikian rupa untuk menyajikan story telling kepada para pemirsa yang melihat” jelas Rahmi ketika ditemui Starbanjar.

Selain pengumpulan data dan memilih mana yang akan dijual, pihak dinas kebudayaan dan pariwisata juga melakukan studi banding dengan wisata-wisata virtual dari daerah lain. Beberapa ada dari wisata virtual kota Yogyakarta dan Raja Ampat.

Rahmi mengatakan bahwa wisata virtual dua tempat tersebut tidak menunjukkan semua titik lokasi yang ada. Namun, wisata yang mereka tunjukkan secara virtual merupakan destinasi yang paling menjual dan bisa membuat para pemirsanya serasa berkunjung ke wadah yang ingin dituju.

“Karena prosesnya yang panjang, kita memfokuskan diri ditahun 2020 ini untuk mengadakan riset dengan baik. Tahun 2021 nanti kita akan melakukan take video” paparnya.

Niat dinas pariwisata kota Banjarmasin ini sebenarnya telah diwujudkan oleh pihak swasta beberapa tahun yang lalu. Rahmi mengatakan dulu ada travelling agency yang membuat wisata virtual untuk Banjarmasin. Untuk melihatnya kita harus merogoh kocek sebesar Rp50.000.

“Wisata virtual yang mereka buat bisa membuat yang menontonnya serasa berada sedang berwisata ke Banjarmasin. Sayangnya kini tidak ada lagi kabar tentang wisata virtual tersebut” tutur Rahmi.

Alasan dibuatnya wisata virtual ini karena momentum pandemi yang sedang berlangsung. Rahmi mengatakan seluruh orang tidak bisa bebas bepergian saat ini, jadi inni momentum bagus untuk menciptakan wisata virtual.

Selain memberikan mereka kesempatan untuk merasakan pengalaman berwisata secara daring, Rahmi berpendapat bahwa hal ini dapat menarik pengunjung setelah pandemi berakhir.


“Jadi kita harus membuat wahana di mana orang-orang itu benar-benar merasakan sensasi berkunjung ke Banjarmasin. Setelah mendarat di Bandara misalnya, nanti mereka bisa memilih destinasi yang ingin mereka kunjungi," ujar Rahmi.

"Jika mereka memilih untuk mengunjungi Kampung Sasirangan, mereka bisa melihat proses pembuatan dan hasil akhir dari sasirangan itu lewat video. Jika mereka memilih untuk ke pasar terapung, kita akan membuat visualisasi seakan mereka benar-benar ada di atas jukung, berbelanja secara terapung,” pungkasnya.