JAKARTA — Anda tentu sudah tidak asing melihat berbagai makanan yang dipasarkan sebagai makanan sehat. Namun, sebetulnya klaim makanan sehat tersebut kadang sebenarnya menyesatkan.Makanan yang dimaksud bisa berbentuk granola bar hingga camilan dengan klaim bebas gluten. Camilan ini memang terkesan lebih bergizi dan menyehatkan, tapi nyatanya justru tinggi gula, garam, lemak, atau bahan tambahan lainnya.Padahal, label dan istilah keren yang ada di kemasan tidak selalu mencerminkan apa yang tubuh Anda butuhkan. Oleh karena itu, perlu memahami isi sebenarnya dari makanan-makanan berikut ini agar Anda lebih bijak saat memilih, seperti yang telah dilansir dari Verywell Health.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://balinesia.id/read/menguak-alasan-mengapa-penyakit-jantung-kini-menyerang-anak-muda">Menguak Alasan Mengapa Penyakit Jantung Kini Menyerang Anak Muda</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://balinesia.id/read/inilah-waktu-terbaik-makan-siang-agar-fokus-sepanjang-hari">Inilah Waktu Terbaik Makan Siang Agar Fokus Sepanjang Hari</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://balinesia.id/read/jadi-bintang-pasar-2025-bagaimana-peluang-emas-di-2026">Jadi Bintang Pasar 2025, Bagaimana Peluang Emas di 2026?</a></li></ul><h2>Makanan yang Diklaim Menyehatkan tapi Bisa Berefek Negatif untuk Kesehatan</h2><figure class="image"><img src="https://ik.trn.asia/uploads/2020/03/mango-smoothie-bowl-1-1024x683-1.jpg"><figcaption>Makanan yang Diklaim Menyehatkan tapi Bisa Berefek Negatif untuk Kesehatan</figcaption></figure><h3>1. Granola dan Protein Bar</h3>Granola sering dianggap sebagai makanan sehat, tapi kebanyakan versi kemasan justru berisi lebih dari sekadar gandum yang bergizi. Banyak snack granola yang ditambahkan cokelat, buah kering manis, atau pemanis.&nbsp;Selain itu, porsi granola juga sering menipu. Label biasanya mencantumkan 1/3–1/2 cangkir per sajian, tapi kenyataannya kita sering menuang lebih banyak.Hal serupa juga terjadi di protein bar. Tergantung jenis proteinnya, kandungan nutrisinya bisa minim. Banyak yang menggunakan pemanis buatan untuk mengurangi gula tambahan, padahal pemanis ini bisa membuat sebagian orang merasa tidak nyaman di perut, dan penelitian juga menunjukkan pemanis buatan tidak selalu cocok untuk semua kondisi kesehatan.Jika Anda benar-benar membutuhkan makanan dengan granola atau protein bar, cara terbaik adalah dengan membuatnya sendiri di rumah.Anda dapat memanggang oat dengan bahan-bahan sederhana, menambahkan buah untuk pemanis alami, dan memanfaatkan kacang untuk meningkatkan protein tanpa bahan tambahan.<h3>2. Camilan Berbahan Dasar Sayur yang Renyah</h3><figure class="image"><img src="https://ik.trn.asia/uploads/2025/12/1765524999763.jpeg"><figcaption>Camilan Berbahan Dasar Sayur yang Renyah</figcaption></figure>Keripik yang katanya terbuat dari sayur memang terdengar lebih sehat, tapi namanya sering menipu. Keripik kentang padahal juga berasal dari sayur, tapi kita tahu bahwa keripik kentang tidak menyehatkan.Snack sayur seperti veggie straws, veggie sticks, dan keripik sayur biasanya tetap digoreng dan diberi banyak garam, sehingga secara nutrisi mirip dengan keripik kentang biasa.&nbsp;Banyak camilan tersebut yang terbuat dari pati, bukan sayur asli, dan sayurnya hanya berupa bubuk untuk warna, bukan sebagai sumber nutrisi.<h3>3. Smoothie Botolan dan Açaí Bowl</h3>Di media sosial, açaí bowl terlihat seperti sarapan sempurna yang menyehatkan. Padahal, porsi acai bowl ini justru sering dalam jumlah yang besar dan kalorinya tinggi.&nbsp;Smoothie dan açaí bowl bisa mengandung banyak gula, karbohidrat, lemak, bahkan garam, tergantung bahan-bahannya. Meski bahannya “alami”, porsinya bisa membuat nutrisi harianmu jadi tidak seimbang.Smoothie kemasan juga sering menyesatkan. Satu botol biasanya berisi dua porsi, dan banyak yang memakai jus atau konsentrat, bukan buah utuh.&nbsp;Itu artinya kandungan serat dari smoothie kemasan atau jus kemasan lebih sedikit dari yang Anda bayangkan.<h3>4. Makanan dengan Label ‘Bebas Lemak’, ‘Bebas Gula’, dan ‘Nol Kalori’</h3><figure class="image"><img src="https://ik.trn.asia/uploads/2025/12/1765525249211.jpeg"><figcaption>Makanan dengan Label ‘Bebas Lemak’, ‘Bebas Gula’, dan ‘Nol Kalori’</figcaption></figure>Makanan tertentu sering mempromosikan makanan bebas lemak, bebas gula, atau nol kalori, bahkan bagi orang yang tidak punya alasan medis untuk menghindarinya.&nbsp;Padahal, makanan seperti ini jarang memberikan manfaat nutrisi seperti yang dijanjikan.Saat lemak, gula, atau kalori dihilangkan, sering kali vitamin, mineral, serat, dan protein ikutan hilang. Untuk menebus hilangnya rasa, makanan tersebut justru diberi banyak bahan buatan.<h3>5. Produk Bebas Gluten</h3>Kecuali Anda memang mengidap penyakit celiac, Anda sebenarnya tidak perlu menghindari gluten. Beberapa orang mungkin merasa lebih baik tanpa gluten karena alergi atau gangguan pencernaan, tapi itu untuk mengelola gejala, bukan untuk meningkatkan kesehatan.Selain itu, Anda bisa mengonsumsi makanan yang terbuat dari tepung khas Indonesia seperti tepung beras, tepung singkong atau tapioka, tepung jagung, dan sebagainya.<h3>6. Produk Nabati Pengganti Daging dan Susu</h3><figure class="image"><img src="https://ik.trn.asia/uploads/2025/12/1765525323698.jpeg"><figcaption>Produk Nabati Pengganti Daging dan Susu</figcaption></figure>Banyak produk vegan atau vegetarian sebenarnya justru melalui pemrosesan yang terlalu banyak. Bahkan, makanan tersebut sering mengandung lemak tambahan, garam, gula, dan bahan-bahan asing untuk meniru rasa dan tekstur daging atau susu.Jika Anda mencari protein nabati yang setara dengan sumber hewani, selalu ingat bahwa tidak semua “susu” atau produk vegan mengandung protein sebanyak itu.&nbsp;Selalu cek bahan dan label nutrisi untuk memastikan apakah produk tersebut memenuhi kebutuhan Anda.&nbsp;<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://balinesia.id/read/3-langkah-finansial-penting-saat-menghadapi-bencana">3 Langkah Finansial Penting Saat Menghadapi Bencana</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://balinesia.id/read/5-rekomendasi-ide-bisnis-cocok-untuk-fans-anime-cuan-melimpah">5 Rekomendasi Ide Bisnis Cocok untuk Fans Anime, Cuan Melimpah!</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://balinesia.id/read/mengungkap-peta-penguasaan-lahan-sawit-sumatra-siapa-raja-sawit-sesungguhnya">Mengungkap Peta Penguasaan Lahan Sawit Sumatra, Siapa Raja Sawit Sesungguhnya?</a></li></ul>Itu tadi beberapa jenis makanan yang diklaim menyehatkan tapi justru bisa membahayakan kesehatan tubuh.<blockquote>Tulisan ini telah tayang di <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://balinesia.id/read/6-makanan-yang-dianggap-sehat-tapi-justru-berdampak-buruk-untuk-kesehatan">balinesia.id</a> oleh pada 12 Des 2025 &nbsp;</blockquote>

JUSTINA.png

Chia seeds

6 Makanan yang Dianggap Sehat tapi Justru Berdampak Buruk untuk Kesehatan

Ketahui beberapa jenis makanan yang diklaim menyehatkan tapi justru bisa membahayakan kesehatan tubuh.

6 Makanan yang Perlu Dibatasi Meski Tampak Menyehatkan tapi Berisiko