Bagikan:
JAKARTA - Acara tahun baru selalu menjadi hari libur penting di Jepang. Tahun baru adalah kesempatan bagi keluarga untuk tidak hanya merenungkan berbagai hal yang terjadi selama tahun lalu dan impian mereka di masa depan, tapi juga menghabiskan waktu bersama-sama, berkumpul, memasak, makan, dan bermain game.
Penasaran apa saja tradisi Tahun Baru ala Jepang? Simak penjelasan berikut ini.
Oosoji adalah suatu istilah Jepang yang berarti Spring Cleaning atau Pembersihan Musim Semi. Di akhir pekan terakhir tahun, seluruh keluarga akan terlibat dalam kegiatan membersihkan rumah terutama jendela agar mereka dapat memulai Tahun Baru dengan segar dan bersih.
Setiap tahun tepatnya pada tengah malam saat malam Tahun Baru, kuil Buddha di seluruh Jepang akan menyembunyikan bonsho atau lonceng kuil sebanyak 108 kali.
Angka tersebut ternyata simbol atau sebuah perwakilan jumlah keinginan manusia yang menurut kepercayaan Buddha menyebabkan rasa sakit dan penderitaan. Joya no Kane ini adalah ritual yang bermanfaat untuk mengusir emosi negatif dari tahun lalu.
Nenga adalah ucapan selamat Tahun Baru. Masyarakat Jepang saling mengirim kartu ucapan Nenga kepada teman dan keluarga yang merupakan tradisi Tahun Baru yang sangat populer.
Bahkan, pada saat-saat ini di Jepang, kantor pos melakukan tugas khusus untuk memastikan Nenga semua orang dapat terkirim pada Hari Tahun Baru.
Selama beberapa hari pertama pada Tahun Baru, banyak orang pergi untuk melakukan Hatsumode. Hatsumode adalah kunjungan kuil pertama di tahun ini untuk berdoa, menyampaikan permohonan, mengungkapkan rasa terima kasih, dan menimbun jimat keberuntungan.
Tidak mengherankan jika pada tahun baru kuil Buddha dan kuil Shinto ramai serta banyak penjual makanan ringan sehingga membuat suasana jadi semakin meriah.
Hamaya secara harfiah berarti anak panah untuk menghancurkan kejahatan. Hamaya adalah anak panah kayu kecil yang dibeli di kuil selama Hatsumode untuk membawa keberuntungan di tahun yang akan datang.
Omikuji adalah ramalan yang ditulis pada potongan kertas yang dapat dibeli di kuil. Untuk mendapatkan ramalan tersebut, Anda harus mengguncangkan suatu wadah sambil berdoa agar memperoleh ramalan baik.
Jika mendapatkan ramalan buruk, maka kertas ramalan tersebut harus diikat ke suatu pagar khusus yang disebut musubidokoro untuk meninggalkan nasib buruk di belakang Anda.
Itu tadi beberapa tradisi unik masyarakat Jepang saat merayakan Tahun Baru.
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Justina Nur Landhiani pada 28 Des 2023