Bagikan:
JAKARTA - Keindahan alam Indonesia sungguh tak ada habisnya. Bahkan, pemandangannya melampaui apa yang terlihat di permukaan. Anda dapat menjelajahi harta karun alam Indonesia yang tersembunyi, seperti goa-goa. Di dalam goa-goa ini, Anda akan menemukan dunia dengan fenomena alam yang memukau, termasuk stalaktit, stalagmit, sungai bawah tanah, dan sinar matahari yang menembus celah-celah goa.
Berikut adalah lima gua menakjubkan di Indonesia yang menawarkan panorama yang luar biasa.
Terletak di Kebumen, Jawa Tengah, Goa Petruk memiliki tiga tingkat atau lantai dengan total panjang sekitar 1.200 meter. Untuk mencapai gua ini dari Alun-alun Kota Kebumen, perjalanannya sekitar 38 kilometer.
Di dalamnya, Anda akan kagum pada stalaktit dan stalagmit yang berwarna-warni, dihiasi dengan mineral tertentu. Yang lebih menarik adalah keberadaan sungai bawah tanah yang mengalir di dalam goa.
Goa Petruk mendapatkan namanya dari salah satu stalagmitnya, yang menyerupai karakter wayang yang ikonik, Petruk. Selain itu, Anda juga akan menemukan stalagmit yang menyerupai tokoh wayang lain seperti Gareng, Bagong, dan Semar.
Goa Petruk buka untuk pengunjung setiap hari mulai pukul 08:00 pagi hingga 16:00 sore, dengan biaya masuk sekitar Rp10.000 untuk dewasa dan Rp5.000 untuk anak-anak.
Terletak di Purbalingga, Jawa Tengah, Goa Lawa adalah salah satu goa paling unik di Indonesia. Berjarak sekitar 25 kilometer dari pusat Purbalingga.
Di dalam Goa Lawa, Anda akan menemukan stalaktit dan stalagmit yang terbentuk secara alami. Selain itu, Anda akan ditemani ribuan kelelawar buah yang tergantung di langit-langit goa. Jangan khawatir, kelelawar ini tidak berbahaya bagi manusia.
Ingin menjelajahi goa ini? Bawalah uang receh sebesar Rp20.000 pada hari kerja dan Rp25.000 pada akhir pekan untuk biaya masuk.
Ketika Anda berlibur di Yogyakarta, pertimbangkan untuk mengunjungi Goa Pindul. Untuk mencapai lokasi menakjubkan ini, ikuti rute dari pusat kota Jogja menuju Bukit Bintang atau ambil Jalan Lingkar Wonosari. Jarak dari Jogja ke Goa Pindul adalah sekitar 50 kilometer.
Berbeda dengan goa-goa sebelumnya yang terbentang mendatar, gua di Gunung Kidul ini berbentuk vertikal. Oleh karena itu, untuk menikmati pemandangan yang eksotis, Anda harus masuk menggunakan peralatan caving dengan teknik single rope. Gua ini membentang sepanjang 350 meter dan membutuhkan waktu sekitar satu jam untuk menyelesaikannya.
Di dasar goa, Anda akan menemukan sungai yang sebening kristal. Anda kemudian akan dipandu dalam perjalanan mengapung untuk menghargai keindahan goa melalui sungai ini.
Anda dapat mengikuti berbagai petualangan dengan harga berbeda, seperti cave tubing seharga Rp40.000 per orang atau menjelajahi goa seharga Rp35.000 per orang.
Masih di Gunung Kidul, Yogyakarta, Anda tidak boleh melewatkan keindahan Goa Jomblang. Gua ini dapat dicapai melalui Jalan Jogja-Wonosari, Jalan Kalisuci, dan kemudian Jalan Jomblang. Jika Anda memulai perjalanan dari Jogja, jaraknya sekitar 50 kilometer.
Dengan bentuk vertikal, Goa Jomblang adalah surga bagi para penggemar cave tubing. Saat Anda menyelami kedalaman gua ini, Anda akan terpesona oleh hutan kuno yang subur yang menghiasi dasar goa. Permainan sinar matahari melalui celah-celah hanya menambah misteri goa yang luar biasa ini.
Yang menarik adalah tidak ada biaya masuk ke goa tersebut. Namun, jika Anda belum membawa peralatan cave tubing, Anda bisa menyewanya dengan harga sekitar Rp450. 000 hingga Rp1.000. 000 per orang.
Beralih ke Jawa Timur, khususnya di Pacitan, Anda akan menemukan Goa Gong yang dapat dijangkau melalui Dusun Pule, Desa Bomo. Jaraknya sekitar 22 kilometer dari pusat Pacitan.
Di dalam Goa Gong, Anda akan disuguhi stalaktit dan stalagmit yang berwarna-warni. Pemandangan di dalam gua tersebut diklaim sebagai yang terindah di Indonesia, bahkan Asia Tenggara. Bersiaplah untuk terpikat oleh pemandangan yang memukau.
Namanya diambil dari suara beresonansi seperti gong saat salah satu stalaktit dipukul. Beberapa stalaktit menghasilkan suara yang menyerupai genderang atau genderang perang.
Untuk menikmati panorama gua, Anda hanya perlu membayar sedikit biaya masuk sebesar Rp10.000 per orang. Goa ini terbuka untuk penjelajah dari pukul 7 pagi hingga 4 sore setiap hari. Layanan pemandu untuk membantu Anda menjelajahi gua hanya tersedia dengan harga Rp30.000 untuk rombongan.
Selain Goa Petruk, Jawa Tengah juga memiliki gua unik dan indah lainnya, yaitu Goa Jatijajar di desa Jatijajar. Goa ini pertama kali ditemukan pada tahun 1802 dan berjarak sekitar 32 kilometer dari pusat kota Kebumen.
Di goa ini, Anda akan terpesona dengan banyaknya stalaktit, stalagmit, dan pilar batu gamping yang menghiasi langit-langit goa. Selain itu, ada delapan diorama dan 32 patung di dalam goa, menambah daya tariknya.
Menariknya, arca-arca tersebut menggambarkan kisah Raden Kamandaka yang juga dikenal dengan sebutan Lutung Kasarung. Jadi, selain berpetualang, Anda juga akan mendapatkan pelajaran sejarah di sini.
Anda bisa menikmati diorama di dalam goa dengan uang receh hanya sekitar Rp12.500 untuk tiket masuk dewasa dan Rp5.500 untuk anak-anak. Berbeda dengan goa-goa lainnya, Goa Jatijajar buka mulai pukul 5 pagi hingga 10 malam.
Selanjutnya, goa yang tak boleh dilewatkan adalah Goa Maharani, yang terletak di Lamongan, Jawa Timur. Untuk mencapai goa ini, Anda perlu menempuh jarak sekitar 42 kilometer dari pusat Lamongan. Ikutilah rute melalui Kragan-Rembang-Surabaya menuju Pasar Sungelebak Karanggeneg, Lamongan.
Seperti kebanyakan goa lainnya, Anda akan menemui banyak stalaktit dan stalagmit di dalam Goa Maharani. Namun, apa yang membedakannya adalah bahwa stalaktit dan stalagmit di Goa Maharani terus tumbuh. Bagian gua ini terlihat lebih indah ketika disentuh oleh sinar matahari dari celah-celah.
Keindahan goa ini sering dibandingkan dengan goa-goa di luar negeri, seperti Mammoth Cave di Amerika Serikat, Altamira Cave di Spanyol, dan Carlsbad Caverns di Prancis. Biaya masuknya bervariasi dari Rp40.000 hingga Rp100.000.
Itulah kedelapan goa yang memukau di Indonesia, meskipun tersembunyi di bawah tanah, Anda akan dibuat terpesona akan keindahannya!
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 25 Feb 2024
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 26 Feb 2024