Bagikan:
JAKARTA – Setiap masyarakat di dunia tentu memiliki kebiasaan dan tradisi budayanya sendiri. Tradisi tersebut yang mencerminkan warisan mereka dan membuat mereka terlihat unik dan khas. Namun, beberapa orang, terutama yang baru saja pindah ke negara asing, mungkin mengharapkan penduduk setempat untuk berperilaku dan bertindak seperti mereka.
Seperti bahasa, tradisi budaya merupakan identitas warisan seseorang. Tradisi ini sudah tertanam dalam diri sejak lahir, menjadi praktik dan keyakinan yang dipelajari sejak lahir.
Oleh karena itu, masyarakat dari negara lain tidak seharusnya menganggap bahwa perilaku, ekspresi wajah, gerakan tangan, dan praktik budaya yang dianggap masuk akal dan sopan di negara asal mereka akan dianggap sama di negara lain.
Jika Anda berencana mengunjungi negara lain atau menetap di sana, penting untuk memahami tradisi mereka terlebih dahulu agar tidak salah dalam bersikap.
Dikutip dari Matadornetwork, berikut beberapa negara dengan kebiasaan unik di dunia yang perlu Anda ketahui:
Di tengah pegunungan Alpen Swiss, terdapat toko-toko kecil yang mengusung konsep kejujuran. Toko-toko ini memungkinkan Anda membeli keju segar, susu, roti, madu, dan mentega tanpa pengawasan langsung.
Faktanya, hampir sepanjang hari, tidak ada orang yang menjaga toko-toko ini karena toko-toko tersebut dimiliki oleh para petani yang sedang merawat hewan. Anda cukup meninggalkan uang di keranjang kecil yang tersedia. Menariknya, kepercayaan semacam ini menghasilkan loyalitas dan kejujuran luar biasa dari pelanggan.
Penerbangan mungkin dibatalkan, bus tidak selalu tepat waktu atau bahkan tidak beroperasi sama sekali, dan sebagai guru, Anda mungkin datang ke sekolah tanpa ada kelas selama dua minggu. Tidak masalah. Tenang saja.
Di Kolombia, sikap santai ini menciptakan suasana yang tenang karena semuanya akan baik-baik saja. Orang Kolombia terkenal dengan kebaikan hati mereka dan akan berusaha keras untuk membantu Anda jika Anda ketinggalan bus, tidak punya penerbangan, atau membutuhkan sesuatu untuk dilakukan selama dua minggu tanpa pekerjaan.
Mungkin gaya hidup tenang ini yang membuat orang Kolombia tampak awet muda.
Di Korea Selatan, seperti banyak negara lainnya, karyawan di industri jasa makanan mendapatkan upah yang layak dan bangga dengan pekerjaan mereka, sehingga memberi tip dianggap menghina. Ini adalah kebiasaan dan konsep yang mungkin sebaiknya dipertimbangkan oleh dunia.
Tinto adalah secangkir kecil kopi kental dan pekat yang dimaniskan dengan panela (jenis gula yang lebih manis), dan waktu tinto selalu ada. Anda bisa berhenti di salah satu dari ratusan gerobak tinto yang ada, atau di stand pinggir jalan.
Selama sepuluh menit untuk menikmati minuman manis berkafein ini, mengikuti gosip lokal, dan mengobrol dengan teman. Waktu Tinto berarti Anda mungkin akan terlambat menghadiri rapat, tetapi karena semua orang berhenti untuk Tinto, semua orang juga akan berhenti.
Menyeruput ramen membuat makanan lebih nikmat, lebih menyenangkan, dan menunjukkan kepada tuan rumah bahwa Anda menikmatinya. Dunia akan lebih menikmati makanan jika kita mengikuti kebiasaan China yang sopan yaitu menyeruput, yang menambah kenikmatan makan yang berisik dan interaktif seperti anak kecil.
Di beberapa negara Asia, menyeruput mi mungkin dianggap tidak sopan dan tidak pada tempatnya. Namun, bagi masyarakat China, menyeruput mi dipercaya membuat makanan terasa lebih nikmat dan menunjukkan kepada tuan rumah bahwa Anda menikmati hidangan yang disajikan.
Kita bisa terus membahas tentang efisiensi Jerman—dari bus dan kereta api yang selalu tepat waktu hingga ketepatan waktu luar biasa dari setiap warga negaranya—tetapi salah satu kebiasaan terbaik yang patut ditiru dari Jerman adalah disiplin pejalan kaki saat menunggu lampu jalan.
Di New York, tidak menyeberang jalan menandakan seseorang sebagai turis; di Vietnam, lalu lintas tidak pernah berhenti untuk pejalan kaki; dan di Meksiko, pejalan kaki bersamaan dengan pengemudi. Jika seluruh dunia mengadopsi sistem Jerman yang terorganisir dan dapat diprediksi, dunia akan menjadi tempat yang lebih aman.
Islandia telah menemukan solusi yang brilian dengan tradisi memberikan buku pada Malam Natal, sebuah praktik yang telah menjadi bagian dari tradisi turun-temurun dalam memberikan hadiah pada hari Natal. Pemberian kado di hari Natal menjadi tradisi yang telah dilakukan secara turun-temurun.
Setelah semua orang membuka bungkus bukunya, mereka menghabiskan malam itu dengan membaca bersama. Kebiasaan indah ini tidak hanya melestarikan budaya literasi di Islandia, tetapi juga merupakan teladan yang seharusnya diikuti oleh banyak negara.
Beberapa negara menganggap menunjuk dengan jari telunjuk sebagai hal yang tidak sopan. Meskipun banyak budaya mungkin menganggap menunjuk dengan jari tidak sopan, beberapa negara seperti Indonesia dan Malaysia menganggap gerakan ini sangat menyinggung.
Di sana, menunjuk dengan ibu jari dianggap jauh lebih sopan. Di banyak negara Afrika, menunjuk hanya pantas dilakukan untuk benda mati, bukan orang.
Itu dia beberapa kebiasaan unik dan menarik di seluruh dunia. Jika Anda berencana tinggal di negara lain atau berlibur di negara lain, penting untuk memahami budaya negara tersebut agar menghindari kesalahan dalam bersikap.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 06 Jul 2024
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 10 Jul 2024