starbanjar.com
Wakil Presiden Suriname.jpeg
Wakil Presiden Suriname Ronnie Brunswijk memulai debut sepakbola profesional, bersama Inter Moengotapoe pada usia 60 tahun.

Aneh Bin Ajaib, Wapres Suriname Debut Sepakbola Profesional di Usia 60 Tahun

Redaksi Starbanjar
25.9.2021

STARBANJAR - Sepakbola kadang kala menghadirkan cerita bagi penggemarnya. Ada kemenangan dramatis tim kuda hitam, ada juga kisah menarik di atas maupun di luar lapangan. Kali ini ada peristiwa aneh bin ajaib, Wakil Presiden Suriname Ronnie Brunswijk memulai debut di laga profesional bersama Inter Moengotapoe. 

Bukan dalam laga amal atau persahabatan, tak tanggung-tanggung Ronnie debut dalam pertandingan bergengsi Liga Concacf, pada Selasa (22/9/2021) lalu.

Mengenakan jersey No. 6, Ronnie menjadi kapten tim milik dalam starting line up, melawan tim Honduras Olimpia pada leg pertama babak 16 besar di Ronnie Brunswijk Moengo Stadium.

Latar belakang Ronnie sebagai pemilik sekaligus investor Inter Moengotapoe ditengarai alasan dibalik sang wapres berlaga di pertandingan profesional.

ESPN melaporkan bermain sebagai penyerang tengah selama 50 menit dan menyelesaikan sebagian besar operan. Ronnie tetap bersemangat meski timnya kalah telak 0-6 dari Olimpia. Video viral menampilkan Brunswijk memasuki ruang ganti tim Honduras dan membagikan segepok uang tunai.

Kasus langka ini membuat Concacaf turun tangan. Mereka berjanji akan melakukan penyelidikan formal, karena berpotensi menimbulkan potensi masalah integritas liga sepakbola profesional di kawasan.

Figur Kontroversial

Sepanjang Ronnie tak lepas dari kontroversi, semasa mudanya tak jauh dari dunia hitam. Pada medio 1980 an, Ronnie dituding melakukan perampokan bank. Namanya mulai melambung saat menjadi pengawal pribadi Dési Bouterse , yang menggulingkan pemerintah pada 1980 dalam kudeta militer. 

Tak berselang lama Ronnie berselisih paham dengan Bouterse, dan keluar dari militer pada saat itu, Pada tahun 1985, Ronnie membentuk Tentara Pembebasan Suriname, lebih dikenal sebagai Komando Hutan. 

Dia memimpin pasukannya berperang melawan militer nasional di bawah Bouterse dalam perang saudara yang disebut Perang Dalam Negeri Suriname, sampai pada perjanjian perdamaian pada tahun 1996 .

Pada 1999, dia dijatuhi hukuman delapan tahun penjara secara in absentia (tanpa kehadiran) oleh pengadilan Belanda karena kasus pengedaran kokain. Ia pun masuk dalam buronan Interpol ini sudah pasti ditangkap jika meninggalkan Suriname. 

Namun dia membantah semua tuduhannya di masa lalu, dan mengklaim kekayaannya berasal dari konsesi pertambangan kayu dan emas.

Ronnie Brunswijk terpilih menjadi anggota Majelis Nasional pada pemilu Suriname pada tahun 2020. Kemudian terpilih sebagai wakil presiden Suriname mendampingi Chandrikapersad  Santokhi dan menjabat hingga kini.