starbanjar.com
Kawasan Kumuh
Kawasan Kumuh

Badan Kebijakan Fiskal Klaim Dana PEN Mampu Tekan Lonjakan Angka Kemiskinan

Redaksi Starbanjar
25.11.2020

STARBANJAR- Badan Kebijakan Fiskal (BKF) mengklaim program pemulihan ekonomi nasional (PEN) mampu menekan lonjakan angka kemiskinan menjadi 9,69% dari perkiraan semula sebesar 10,96%.

Kepala Pusat Kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, BKF, Ubaidi Socheh Hamidi mengatakan efek bantalan ekonomi dari PEN, BKF mengestimasi ada sekira 3,43 juta orang terselamatkan masuk ke dalam garis kemiskinan akibat pandemi COVID-19.

 

“Perhitungan kami kira-kira ada 3,43 juta orang selamat dari kemiskinan karena adanya PEN,” kata dia dalam diskusi secara virtual, Senin, 23 November 2020.

Hingga 18 November 2020, data Kementerian Keuangan mencatat realisasi anggaran perlindungan sosial program PEN sudah mencapai Rp193,07 triliun. Angka ini setara dengan 82,4% dari total Rp234,33 triliun.

Kurang dari sebulan sebelum penutupan tahun, Ubaidi mengakui serapan PEN masih didominasi oleh program perlindungan sosial yang nyaris terserap 100%. Perlindungan sosial termaksud antara lain Program Keluarga Harapan (PKH), bantuan beras, dan kartu prakerja.

Adapun, program PEN yang mendorong unit usaha baru dalam kategori orang berusaha yang dibantu buruh/karyawan tidak tetap tercatat naik 1,13 juta pelaku usaha berkat dukungan kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Selain itu, ia mengatakan PEN juga mendorong orang yang berusaha sendiri naik 40.000 orang.

UMKM sendiri mendapatkan kucuran dana sebesar Rp114,81 triliun dalam program PEN. Teranyar, hingga 18 November 2020, alokasi untuk UMKM telah terserap sebesar Rp96,61 triliun atau 84,1% dari pagu.

Sejumlah bantuan untuk UMKM yakni subsidi bunga kepada 20,4 juta debitur, penjaminan kredit UMKM kepada 246.600 debitur. Lalu diskon listrik/pembebasan biaya 31,4 juta pelanggan rumah tangga dan UMKM.Kemudian, pembiayaan investasi kepada 101.000 UMKM dan bantuan usaha mikro kepada 9,32 juta penerima.