Bagikan:
STARBANJAR - Tiga desa di Kecamatan Alalak Kabupaten Barito Kuala kini memiliki akses alternatif ke Jalan Gubernur Syarkawi.
Desa Semangat Dalam, Semangat Karya dan Semangat Bakti berpenduduk lebih dari 20 ribu jiwa bisa langsung menuju ke jalan Gubernur Syarkawi melalui jalan HM Karsayuda, tepat di samping Universitas Muhammadiyah Banjarmasin.
Secara simbolis jalan HM Karsayuda telah diresmikan pada Rabu (5/1/2022) pagi.
Anggota Komisi II DPR RI, Muhammad Rifqinizamy Karsayuda mengatakan jalan sepanjang 3,5 kilometer ini bersumber dari APBN. Anggarannya sebesar Rp 1,2 miliar.
"Ini Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) dari Kementerian PUPR tahun anggaran 2020/2021," ucap Bang Rifqi sapaan akrabnya.
Pada medio 2022 nanti, ia berencana memasukkan program pembenahan sisi depan jalan.
Mengingat, HM Karsayuda berdekatan dengan akses jalan nasional Gubernur Syarkawi.
Selanjutnya, ia meminta bantuan kepada Pemkab Batola agar jalan itu bisa dimantapkan lagi.
"Ini bisa menjadi pertumbuhan ekonomi baru," sambungnya.
Terakhir, ia akan membuat koridor terakhir Trans Banjarbakula di sekitar UMB dan jalan HM Karsayuda.
"Ini bakal lebih mudah diakses oleh masyarakat Kalsel. Juga membuka area pusat pertumbuhan representatif dan aksesibel," tegas politisi PDI Perjuangan tersebut.
Sementara itu, Camat Alalak, Muhammad Sya'rawi menyambut baik jalan penghubung tiga desa tersebut.
Menurutnya, proyek ini sangat membantu kemajuan infrastruktur di Batola, khususnya Alalak. Terlebih di tengah pandemi Covid-19 anggaran pembangunan di daerah sebagian dialihkan untuk penanganan Pandemi.
"Seperti diketahui, pembangunan infrastruktur menggunakan APBD itu sangat sulit. Apalagi saat pandemi Covid-19," bebernya.
Maruyah warga setempat bersyukur dengan adanya pembangunan jalan HM Karsayuda. Ini merupakan hasil penantiannya selama 37 tahun.
"Selama 37 tahun saya tinggal di sini, baru kali ini menikmati jalan yang bagus," ungkapnya.
Sebelumnya, tambah dia, ini hanya berupa jalan setapak. Bahkan cuma bisa dilintasi berjalan kaki. Itu pun harus menerobos air setinggi paha orang dewasa.
"Dulu hanya berupa jalan setapak dengan air setinggi paha orang dewasa, terima kasih kepada pihak yang sudah membantu kami," tutupnya.